TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, AKB Suryadi Diaz mengatakan akan terus mengupayakan negosiasi dengan pelaku penembakan di zona mile 69, Tembagapura, Papua yang menewaskan Brigadir Firman.
"Ya kalau bisa negosiasi, kalau melakukan tindakan yang tegas takutnya mengenai masyarakat lain," kata Suryadi saat dihubungi Tempo, Rabu, 15 November 2017. Menurut dia keselamatan masyarakat yang paling utama.
Baca: Evakuasi Jenazah Anggota Brimob di Papua ...
Suryadi mengatakan saat ini tokoh-tokoh masyarakat di Papua sudah mencoba bernegosiasi. "Namun sepertinya dari pihak mereka (pelaku) belum ada yang bersedia."
Penembakan terhadap anggota Brimob itu, kata Suryadi, diduga dilakukan kelompok bersenjata yang sama dengan yang melakukan penembakan beberapa waktu lalu. Sebab, penembakan terjadi di lokasi yang sama. "Lokasinya masih sama, berarti tetap mereka, tidak ada yang lain."
Suryadi mengatakan saat ini polisi masih menyelidiki penembakan yang terjadi di Mile 69 Distrik Tembagapura, dini hari Rabu, 15 November 2017. "Tim yang lain masih menyisir untuk mencari mereka."
Baca juga: Polisi Dinilai Manipulasi Kabar Penyanderaan ...
Ketegangan terjadi di wilayah Tembagapura, Mimika, Papua sejak beberapa waktu belakangan ini. Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar menyampaikan informasi penyanderaan 1.300 warga di Desa Kimberli dan Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, pada Kamis pekan lalu, 9 November 2017. Polisi menyebut para penyandera sebagai kelompok kriminal bersenjata.
Namun, pengacara Hak Asasi Manusia Veronica Koman membantah berita penyanderaan itu. Ia mengatakan kepolisian telah memanipulasi fakta mengenai situasi yang sebenarnya di wilayah itu. “Tidak benar itu (ada penyanderaan),” kata Veronica kepada Tempo di Jakarta, Ahad, 12 November 2017.
KARTIKA ANGGRAENI | SYAFIUL HADI