INFO MPR — Pimpinan Badan Penganggaran Majelis Permusyawaratan Rakyat membuat acara yang tak biasa, yakni sosialisai Empat Pilar MPR dengan menggelar apel kebangsaan santri. Kegiatan ini diinisiasi pimpinan Banggar MPR, sekaligus ketua Fraksi PKB Lukman Edy. Apel kebangsaan ini satu paket dengan Pagelaran Seni Budaya Daerah, seperti pantun, tari-tarian, dan lagu-lagu daerah.
Tidak kurang dari 2.000 santri dan masyarakat Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mengikuti apel kebangsaan santri yang digelar di Lapangan Kartika Yonif 132 Bima Sakti Salo, Bangkinang, Kabupaten Kampar, Selasa, 14 November 2017. Para santri itu berasal dari delapan pondok pesantren di kabupaten yang memang dikenal sebagai Kota Santri di Bumi Lancang Kuning tersebut.
Baca Juga:
Salah satu daya tarik acara ini adalah tampilnya Ustaz Abdul Somad, dai asal Riau yang sedang naik daun. Isi ceramahnya jelas dan bernas, disampaikan sedikit kocak yang menjadi ciri khasnya. Ustaz Somad dalam tausiyahnya antara lain menceritakan tentang peran para santri ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.
Tampilnya Ustaz Somad pada acara sosialisasi Empat Pilar yang selenggarakan MPR dan bekerja sama dengan Korem 031 Wira Bima itu cukup menarik perhatian para peserta apel kebangsaan.
Di antara mereka yang hadir tampak Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Idris Laena (Ketua Badan Penganggaran dari Fraksi Partai Golkar), Ida Fauziah (anggota MPR Fraksi PKB), Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono, Komandan Korem 031/ WB Brigjen TNI Edy Natar Nasution, Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, Sekda Kabupaten Kampar Yusri, beserta jajaran Forkompimda Kabupaten Kampar.
Baca Juga:
Ma'ruf memberikan apresiasi yang luar biasa untuk semua yang telah hadir, karena apel kebangsaan ini diselenggarakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Karena itu, sosialisasi Empat Pilar sekaligus apel kebangsaan ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk dipahami. "Para pemuda adalah pewaris bangsa, generasi muda adalah juga penerus bangsa," ujarnya.
Ma'ruf meminta agar para pemuda melanjutkan apa yang diwariskan pendiri bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Tolong dijaga dan dirawat. Sebab, tanggung jawab bangsa ini ada di tangan para pemuda. Karena itu, para pemuda sebagai agen perubahan harus punya daya tahan dan daya saing,” ucapnya.
Sebelum menutup sambutannya, Ma'ruf membacakan sebuah puisi berjudul Masihkah Indonesia Kita. "Wajah kalian harus wajah yang tersenyum, wajah yang suka menyapa, wajah yang sopan dan santun, dan itulah wajah Indonesia," katanya. (*)