Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Organisme Baru Ditemukan Lagi di Teluk Manado

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Manado: Organisme laut spesies baru ditemukan lagi di Teluk Manado, Sulawesi Utara. Ikan spesies baru ini memiliki kaki seperti layaknya yang ada pada udang. “Ada organisme baru yang ditemukan, ikan yang memiliki kaki udang,” kata Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado, Prof Dr Ir Alex Kawilarang Warouw Masengi MSc, Senin (9/7). Menurut Alex, spesies baru ini masih terus diidentifikasi dan belum diberi nama. Organisme ini ditemukan di kedalaman 200 meter, melalui survei bawah laut yang berlangsung sejak 2005 lalu. Survei melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Sam Ratulangi, dan Fokushima. Tim ini juga telah membuat film ikan raja laut atau Coelacanth yang terekam di kedalaman 196 meter. Ikan ini berada di celah-celah bebatuan dan berhasil difilmkan selama 30 menit. “Lokasi ikan raja laut ini ada di Teluk Manado,” ujar Alex. Ikan raja laut pertama kali ditemukan pada 1998. Ikan ini ditangkap Lameh Sonathan, 60 tahun, seorang nelayan dari Pulau Manado Tua. Lameh menangkap ikan itu dalam keadaan hidup. Memiliki panjang 1,24 meter dan berat 29 kilogram ikan langka itu menjadi perhatian ilmuwan kelautan dan turis yang datang ke Taman Nasional Bunaken. Bahkan peneliti dan turis ingin melihat dan membeli ikan itu, dengan harga tinggi. Ikan raja laut yang dikenal hanya hidup di Kepulauan Komoro, berjarak sekitar 10 ribu kilo meter dari Pulau Manado Tua. Coelecant (pisces latimeriidae) pertama kali muncul dalam kehidupan sekitar 400 juta tahun silam dalam bentuk fosil. Sampai 70 juta tahun lalu ikan ini tidak ditemukan lagi, sehingga para ahli menduga ikan itu telah punah. Ikan purba ini panjangnya mencapai 2 meter dengan berat 100 kilo gram. Ikan ini tidak bertelur, tapi melahirkan anak. Ciri fisik ikan raja laut berbeda dengan kebanyakan ikan yang umumnya hanya memiliki enam sirip. Coelecanth memiliki tujuh sirip. Masing-masing di bagian depan bawah dua sirip, atau dua sirip dan sirip ekor agak bulat. Ciri lainnya sirip ikan ini memiliki daging. Sisiknya berduri dengan warna coklat berbintik putih. Pada 19 Mei lalu, Ikan raja laut kembali ditemukan di Teluk Manado. Coelacanth ini ditemukan Justinus Lahama dan anaknya Delfi Lahama saat mencari ikan di antara perairan Bahu dan Malalayang. Hanya 17 jam ikan raja laut ini bisa bertahan hidup. Alex mengatakan ikan raja laut ini Selasa (10/7) akan masuk tahap perlakuan penelitian dengan menggunakan treatmen. Ikan raja laut tersebut juga telah dibedah. “Ada 25 telur di dalam tubuh ikan ini,” kata Alex. Verrianto Madjowa
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

29 Maret 2022

Cyornis kadayangensis (Sikatan Kadayang) dan Zosterops meratusensis (Kacamata Meratus) adalah dua spesies burung baru yang ditemukan. Penemuan tersebut dimulai dari penelitian yang dilakukan sejak tahun 2016. Upaya pendeskripsian yang dilakukan oleh tim peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan mitra internasional akhirnya berhasil dipublikasikan tahun 2022.
BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

Pegunungan Meratus yang terisolasi dari rantai pegunungan lain di Kalimantan membentuk komunitas fauna yang unik seperti yang terlihat pada kelompok burung


Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

12 September 2021

Cecak Jarilengkung Hamidyi (Crytodactilus Hamidyi) spesies cecak yang baru ditemukan di Pulau Kalimantan. Foto: Instagram/lipiindonesia
Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

Para peneliti berhasil menemukan spesies cecak baru di Pulau Kalimantan


LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

15 Oktober 2019

Myzomela prawiradilagae., spesies baru burung pemakan madu yang ditemukan LIPI di Pula Alor NTT, Oktober 2019. (twitter/klhk)
LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

Peneliti LIPI berhasil menemukan spesies baru burung pemakan madu di Pulau Alor, NTT. Diberi nama mengikuti nama peneliti senior Dewi Prawiradilaga .


Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

9 Maret 2017

Seekor kupu-kupu harimau bertengger di atas daun, di Indonesia terdapat berbagai jenis kupu-kupu. Di pulau Jawa dan Bali saja, terdapat 600 jenis spesies kupu-kupu. London, Inggris, 31 Maret 2015. Carl Court / Getty Images
Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

Tim Balitbang KLHK juga menemukan banyak flora dan fauna unik yang diduga spesies baru, semisal tupai tiga warna dan anggrek yang hidup di atas batu.


Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

18 Januari 2017

Neopalpa donaldtrumpi. nbcnews.com
Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

Vazrick Nazari memberi nama Donald Trump pada ngengat dengan sisik berwarna putih kekuningan di kepala.


Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

5 Oktober 2016

Gigi spesies hiu prasejarah Megalolamna paradoxodon, sepanjang 5 cm. Livescience.com/Kenshu Shimada
Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

Megalolamna paradoxodon diperkirakan hidup 20 juta tahun lalu dan kini sudah punah.


Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

18 Februari 2016

Foto udara hutan hujan Amazon (kanan), berbatasan dengan lahan gundul yang disiapkan untuk penanaman kedelai di Mato Grosso, Brasil, 4 Oktober 2015. Brasil akan memecahkan rekor menghasilkan 97.800.000 ton kedelai pada periode 2015/16, naik sebesar 3,2 persen dibandingkan dengan 2014/15. Pemerintah Brasil telah membuat komitmen untuk mengurangi deforestasi di Amazon hingga sebesar 80 persen pada 2020. REUTERS/Paulo Whitaker
Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

Delapan spesies baru laba-laba cambuk baru ditemukan di Brasil.


Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

18 Februari 2016

Homo floresiensis. Livescience.com
Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

Penelitian terbaru ini menggunakan alat pemindai tiga dimensi berteknologi tinggi buatan Jepang.


Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

4 Januari 2016

Hiu termasuk di dalam ordo superordo Selachimorpha, selain itu hiu bernafas menggunakan 5 insang. Hiu termasuk predator yang ditakuti, karena kemampuan menyerang mangsa menggunakan gigi tajam. Florida, Amerika, 5 April 2015. Dailymail
Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

Peneliti menemukan spesies baru hiu bercahaya di dasar samudera. Mereka menyebutnya hiu ninja karena warna tubuhnya hitam pekat.


LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

16 November 2015

Pulau Enggano. TEMPO/Arie Basuki
LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

LIPI telah mengidentifikasi 14 spesies flora dan fauna baru selama Ekspedisi Widya Nusantara 2015 di Pulau Enggano, Bengkulu.