Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahyudin Minta Pemerintah Perhatikan Pendidikan

image-gnews
Mahyudin Minta Pemerintah Perhatikan Pendidikan
Mahyudin Minta Pemerintah Perhatikan Pendidikan
Iklan

INFO MPR - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah kepada Sekolah Dasar Negeri (SDN) 007 Sangatta Selatan, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Senin, 13 November 2017. Hadir mendampingi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur Mahyunadi, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kalimantan Timur Tri Untiastuti, dan Kepala SDN 007 Sangatta Selatan Siswati. Kehadiran Mahyudin disambut dengan tarian Toraja dari tiga penari cilik.

Dalam kesempatan itu, Mahyudin meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan pendidikan. Menurut dia, di dunia pendidikan, Indonesia tertinggal 40 tahun dari negara maju. Tiongkok, misalnya, sangat memprioritaskan pendidikan di negaranya. Mereka membangun sumber daya manusia (SDM) dan sudah bisa membuat chip. “Indonesia belum bisa seperti Tiongkok. Karena itu, pendidikan harus menjadi perhatian," katanya.

Mahyudin mengungkapkan banyaknya masalah dalam pendidikan di Indonesia. Pertama, pola pikir para guru. Menurut dia, tugas guru bukan hanya mengajar tapi juga mendidik. Mengajar berbeda dengan mendidik. Mengajar adalah menurunkan atau menularkan ilmu pengetahuan, sedangkan mendidik adalah membentuk karakter seorang anak didik untuk mandiri dan berhasil dalam hidupnya. "Perlu kepedulian atau care dalam pendidikan. Guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik," ucapnya.

Masalah pendidikan kedua adalah persoalan anggaran. Menurut Mahyudin, anggaran pendidikan yang saat ini sebesar 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perlu ditambah. "Ke depan anggaran pendidikan perlu dinaikkan menjadi 25 persen," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah ketiga pendidikan adalah Program Indonesia Pintar yang perlu dievaluasi. Menurut Mahyudin, bantuan rutin sebesar Rp 425 ribu kepada siswa dalam program ini tidak dimanfaatkan untuk membeli keperluan sekolah. "Di lapangan, uang bantuan itu untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras. Kenapa? Karena kemiskinan. (Kemiskinan) Inilah yang harus diatasi," tuturnya.

Masalah keempat adalah persoalan pemerataan pendidikan. Kata Mahyudin, saat ini terjadi disparitas pendidikan antara pusat dan daerah. Menurut dia, ujian nasional (UN) memang berguna untuk mengetahui pemerataan pendidikan secara nasional. Namun dia berpendapat UN tidak perlu dilakukan setiap tahun karena UN tidak menentukan kelulusan siswa. "Kita perlu melakukan moratorium UN. Lebih baik dana UN digunakan untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan," ucapnya.

Persoalan pendidikan lain adalah peningkatan kualitas guru. Menurut Mahyudin, para guru perlu diberi beasiswa dan kesempatan melanjutkan pendidikan di luar negeri. "Saya titip kepada pengambil kebijakan untuk benar-benar memperhatikan pendidikan agar kemiskinan bisa dituntaskan dan Indonesia menjadi lebih baik ke depan," katanya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

23 jam lalu

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

Bambang Soesatyo meresmikan Barcode Gokart Electric di Mall of Indonesia (MOI).


Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

7 hari lalu

Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

Bamsoet mengatakan, keluarga besar Anak Kolong atau anak asrama putra/putri TNI-Polri, menaruh harapan besar kepada Prabowo Subianto sebagai kandidat terpilih di Pilpres 2024


Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

7 hari lalu

Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

Bamsoet menegaskan, kabinet mendatang harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi, berintegritas, dan memiliki loyalitas yang tinggi.


Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

7 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.


Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

8 hari lalu

Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

Bambang Soesatyo dan keluarga menyelenggarakan open house sekaligus halal bihalal Idul Fitri 2024.


Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

13 hari lalu

Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bambang Soesatyo mengatakan SOKSI mangapresiasi Kepemimpinan Airlangga Hartarto yang berhasil mendongkrak perolehan kursi Partai Golkar di DPR RI dan siap kawal kepemimpinan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan wakil presiden 2024-2029.


Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

15 hari lalu

Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

Bambang Soesatyo mengajak Youtube Indonesia untuk bekerjasama memasifkan konten Sosialisasi Empat Pilar MPR RI


Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

16 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

Bambang Soesatyo menyoroti tingginya harga Avtur di Indonesia yang mencapai 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.


Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

16 hari lalu

Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

Pembobolan penerimaan negara menjadi sorotan utama yang terus mengemuka, memunculkan upaya dan gagasan baru untuk mencari jalan atau strategi yang lebih efektif dalam melindungi penerimaan negara


Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

16 hari lalu

Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

Bambang Soesatyo mengingatkan membangun wawasan kebangsaan di era digital seperti saat ini mempunyai tantangan yang sangat kompleks.