Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

JJ Rizal: Pemberian Gelar Pahlawan Cenderung Politis

image-gnews
Sejarawan JJ Rizal dalam acara diskusi Radio MNC Trijaya Network di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Oktober 2017.  TEMPO/Larissa
Sejarawan JJ Rizal dalam acara diskusi Radio MNC Trijaya Network di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan JJ Rizal mengatakan penetapan gelar pahlawan cenderung berdasarkan perhitungan politik ketimbang sejarah. Rizal berpendapat, dalam penetapan gelar itu juga pemerintah minim melibatkan sejarawan dan masyarakat.

Rizal menyampaikan, pemberian gelar pahlawan untuk pendiri Himpunan Mahasiswa Islam Lafran Pane merupakan salah satu contoh pertimbangan politik pemerintah terkait hal ini. Lafran Pane dianggap pahlawan karena berperan melawan pergeseran ideologi negara dari Pancasila ke komunisme.

Baca juga: Menjelang Hari Pahlawan, RI Resmi Punya 173 Pahlawan Nasional

"Artinya kan itu terkait dengan peristiwa 1965, sedangkan peristiwa itu masih kontroversi," kata Rizal kepada Tempo pada Jumat, 10 Novomber 2017.

Rizal menilai pemerintah menafikkan hasil riset sejarawan ihwal peristiwa tersebut. Suara sejarawan, menurut dia, tak lantas menjadi suara negara, salah satunya menjadi pertimbangan dalam menetapkan gelar pahlawan.

"Negara menafikkan itu karena di dalam sistem penilaian kepahlawanan negara itu lebih banyak urusan politik. Misalnya syaratnya harus bersih lingkungan, tidak terlibat peristiwa-peristiwa yang dianggap berlawanan dengan ideologi negara, dan sebagainya," ujarnya.

Begitu pula halnya dengan pemberian gelar pahlawan untuk Laksamana Malahayati yang baru dilakukan tahun ini. Padahal, putri Kesultanan Aceh ini merupakan laksamana perempuan pertama di dunia. Pada tahun 1590-an, Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan "Inong balee" (janda-janda pahlawan yang telah syahid) melawan kolonial Portugis dan Belanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lagi-lagi urusan politik, keperluan maritim, keperempuanan, barulah diingat (sekarang). Malahayati dikenal dan dirayakan oleh masyarakat Aceh. Namun kan masyarakat Aceh, Sunda, Betawi, dan yang lainnya, untuk punya pahlawan sangat ditentukan oleh pemerintah pusat," kata Rizal.

Rizal berpendapat, seharusnya setiap daerah memiliki otoritas untuk menentukan pahlawannya sendiri. Dia berpendapat, masyarakat di daerah seharusnya dapat menentukan dan merayakan sosok pahlawan mereka sendiri.

Baca juga: Laksamana Malahayati, Pahlawan Nasional Perempuan dari Aceh

"Menurut saya mungkin saatnya kita mendekonstruksi itu, tiap masing-masing daerah merayakan kepahlawanan yang kita tahu dan kenal," kata dia.

Rizal mencontohkan ihwal pemberian nama jalan di daerah. Menurut dia, nama jalan protokol daerah seharusnya dapat menggunakan nama pahlawan daerah tersebut.

"Jalan besarnya ya harus nama pahlawan daerah yang paling besar, kenapa kok harus pahlawan revolusi," ujar Rizal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Monumen Peristiwa Situjuah di Nagari Situjuah Batua, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)
Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam


Doni Monardo di Mata Sahabat hingga BNPB Rekomendasikan 3 Hari Berkabung

4 Desember 2023

Prosesi pemakaman mantan Kepala BNPB Letjen (purn) Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin, 4 Desember 2023. Doni memiliki sejumlah karier cemerlang di militer, di antaranya menjadi Komandan Paspamres, Komandan Jenderal Kopassus dan Pangdam Militer III Siliwangi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Doni Monardo di Mata Sahabat hingga BNPB Rekomendasikan 3 Hari Berkabung

Doni Monardo, tokoh yang dikenal berkat jasanya sebagai pahlawan Covid-19 sudah tutup usia. Sosok dengan nama lengkap Letjen TNI (Purn) Doni Monardo ini sangat berperan penting kala pandemi tahun lalu.


Panglima TNI Pertimbangkan Usulan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

4 Desember 2023

Prosesi pemakaman mantan Kepala BNPB Letjen (purn) Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin, 4 Desember 2023. Di awal masa pandemi Covid-19, Doni menjadi Ketua Satgas Covid-19. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Panglima TNI Pertimbangkan Usulan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

Agus Subiyanto juga tidak menutup kemungkinan nama Doni Monardo akan diabadikan sebagai nama gedung di fasilitas yang dimiliki TNI.


Chelsea Islan Gerakkan Anak Muda Lestarikan Lingkungan buat Indonesia

14 November 2023

Chelsea Islan. Foto: Instagram/@chelseaislan
Chelsea Islan Gerakkan Anak Muda Lestarikan Lingkungan buat Indonesia

Chelsea Islan mengajak anak muda terlibat aktif dalam segenap misi pelestarian lingkungan sebagai wujud kebaktian kepada bangsa Indonesia.


Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Suasana Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 1 Maret 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.


Jadilah Pahlawan Keuangan di Rumah dengan Cara Berikut

12 November 2023

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock
Jadilah Pahlawan Keuangan di Rumah dengan Cara Berikut

Pahlawan keuangan bertugas melindungi masa depan keluarga dengan mengamankan harta, aset, dan tabungan. Berikut tips jadi pahlawan keuangan keluarga.


Mengenal Rahmah El Yunussiyah, Pendiri Sekolah Islam Perempuan Pertama di Indonesia

11 November 2023

Pendiri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Rahmah El Yunusiyyah (paling depan tengah) berfoto bersama. (Antara/HO-Humas Diniyyah Puteri Padang Panjang).
Mengenal Rahmah El Yunussiyah, Pendiri Sekolah Islam Perempuan Pertama di Indonesia

Dari sekolah yang didirikan pada 1 November 1923 oleh Rahmah El Yunussiyah, lahir tokoh-tokoh besar bangsa yang tercatat sebagai pahlawan nasional.


6 Tokoh yang akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional oleh Jokowi

9 November 2023

Sejumlah peserta membentangkan foto-foto Pahlawan Nasional saat Parade Surabaya Juang di Surabaya, Ahad, 5 November 2023. Parade Surabaya Juang tersebut digelar untuk menyambut Hari Pahlawan. ANTARA/Didik Suhartono
6 Tokoh yang akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional oleh Jokowi

Presiden Joko Widodo akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional untuk enam pejuang.


Sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November dan Tokoh yang Terlibat

7 November 2023

Sejumlah pemain menampilkan drama teatrikal pertempuran Surabaya saat Parade Surabaya Juang di Surabaya, Ahad, 5 November 2023. Parade Surabaya Juang tersebut digelar untuk menyambut Hari Pahlawan. ANTARA/Didik Suhartono
Sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November dan Tokoh yang Terlibat

Sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November dimulai saat tentara Inggris dan NICA memasuki Surabaya


Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

1 November 2023

Film Soekarno. Foto: Netflix
Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

Berikut sederet aktor yang pernah mainkan peran sosok pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Dian Sastro menjadi RA Kartini, Roy Marten berlakon siapa?