TEMPO.CO, SOLO - Pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Afif Nasution mengingatkan Rano Karno kepada kedua orang tuanya. "Karena bapak saya juga dari Sumatera, sedangkan ibu saya dari Jawa," kata mantan Gubernur Banten itu saat keluar dari Graha Saba Solo, tempat resepsi pernikahan, Rabu, 8 November 2017.
Menurut Rano, yang menarik dari pernikahan Kahiyang dan Bobby adalah perpaduan budaya kedua mempelai. "Yang menarik, nanti tanggal 25 November di Medan. Tapi saya standby saja (tidak ikut ke Medan)," katanya.
Baca: Pernikahan Kahiyang Ayu, Jokowi Tidak Menerima Sumbangan
Seperti diketahui, setelah menyelenggarakan rangkaian prosesi pernikahan dengan adat Jawa di Solo, keluarga Jokowi akan menghadiri acara adat untuk Kahiyang dan Bobby di Tapanuli Selatan, tanah kelahiran Bobby. Acara adat tersebut akan diselenggarakan pada 21-26 November 2017.
Rano tidak banyak berpesan untuk Kahiyang dan Bobby. "Mereka paham sendirilah bagaimana mengarungi rumah tangga. Saya doakan saja semoga langgeng sampai kakek-nenek," ujarnya.
Jika Rano mencermati perpaduan budaya Jawa dan Sumatera dalam pernikahan Kahiyang dan Bobby, Sekretaris Kabinet Kerja Pramono Anung lebih mengamati beragamnya tamu undangan yang hadir.
Simak: Hadiri Pernikahan Kahiyang Ayu, Ini Pesan Menteri Susi
"Ini menunjukkan bahwa Presiden bisa diterima siapa pun, bisa dekat dengan siapa pun. Suasana di dalam sangat baik," ucapnya, yang mengaku mengantuk karena terbuai gending Jawa yang mengalun sepanjang prosesi pernikahan Kahiyang dan Bobby.
Pramono menambahkan, lancarnya seluruh rangkaian acara pernikahan Kahiyang dan Bobby diharapkan menjadi awal yang baik bagi keduanya dalam mengarungi kehidupan berkeluarga. "Selamat menempuh hidup baru," tuturnya.
DINDA LEO LISTY