TEMPO.CO, Solo - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) mengimbau Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja (BLK). JK menginginkan BLK mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di dunia industri.
"Saya mengapresiasi pelatihan bergabung dengan produksi atau sebaliknya," ujarnya saat menghadiri forum silaturahmi pengurus dan mahasiswa politeknik, Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI), di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 November 2017.
Baca Juga:
Menurut JK, kalangan mahasiswa maupun peserta pelatihan vokasi tidak boleh hanya dibekali teori, tapi harus mampu mempraktikkan dan menjalankan proses produksi. "Perkembangan teknologi dewasa ini sangat luar biasa. Pendidikan harus mendahului industri," katanya.
JK mengatakan setiap negara membutuhkan industri lantaran mampu menyediakan banyak lapangan kerja. Selain itu, keterlibatan dunia industri dalam menggalakkan pendidikan dan pelatihan vokasi sangat penting. "Apabila ingin mendidik, bukan hanya menggabungkan teori dan praktik tapi dengan produksi juga," ucapnya.
Forum silaturahmi pengurus dan mahasiswa ATMI itu, juga dihadiri Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto. "ATMI bisa menjadi contoh untuk memperbaiki kualitas BLK di daerah lain," tuturnya.
Baca Juga:
Menanggapi hal itu, Hanif mengungkapkan saat ini Kementerian Ketenagakerjaan tengah menggenjot pelatihan vokasi di BLK dan terus membenahi sarana serta prasarana pelatihan. Kementerian Ketenagakerjaan terus melakukan percepatan peningkatan daya saing dan kompetensi tenaga kerja melalui Program Reorientasi, Revitalisasi, dan Rebranding (3R) BLK.
Melalui 3R, kata Hanif, kurikulum BLK disusun dengan melibatkan profesional. Peralatan diperbaiki dan peserta mendapatkan sertifikasi keahlian. Dengan demikian, alumni BLK memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Untuk mempercepat peningkatan daya saing dan kompetensi tenaga kerja, saya telah menetapkan tiga Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja dalam program 3R tahap pertama, yaitu BBPLK Bekasi, BBPLK Serang, dan BBPLK Bandung,” katanya.
Selain itu, Kementerian Ketenagakejaan juga menjadikan program pemagangan nasional yang diselenggarakan di lingkungan industri sebagai salah satu program unggulan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Proses pemagangan yang dijalani peserta magangan mengacu kepada suatu jabatan tertentu di dunia kerja. “Sehingga diharapkan, setelah proses magang selesai, alumni magang bisa langsung terserap pasar kerja karena kompetensi yang dimiliki sudah sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan di dunia industri,” ujarnya. (*)