INFO JABAR – Untuk mewujudkan kemandirian desa menuju desa emas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, kembali menggelar program Gubernur Ngamumule Lembur (GNL) di tahun keenamnya. Acara tersebut digelar di Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, yang dipilih sebagai desa emas.
"Tadi melihat pemberdayaan ekonomi, yaitu pemberdayaan bebek yang berpotensi sangat kuat untuk dikelola secara modern, di desa ini juga ada sekolah unggulannya," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meninjau Desa Pabuaran, Selasa, 7 November 2017. Di Pabuaran, Aher, sapaan akrab gubernur, bertemu langsung dengan para kepala desa dan masyarakat.
Baca Juga:
GNL merupakan program Pemprov Jawa Barat dalam memajukan pembangunan di pedesaan dengan bantuan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Penetapan Desa Pabuaran menjadi lokasi GNL 6 karena desa ini berpotensi menjadi desa industri dan merupakan desa terluar yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten. Desa ini menjadi pilot project desa emas bersama 19 desa lain di Jawa Barat.
"Ke depan desa emas yang lain akan kita gulirkan, sehingga secara perlahan tapi pasti membangun dari pinggiran sebagaimana amanat Nawacita akan tercapai," ujarnya. Pada kesempatan itu, Aher juga meresmikan kantor desa baru dan pengelolaan badan usaha milik desa (BUMDes).
Terkait dengan kerusakan jalan di kawasan Gunung Sindur, menurut Aher karena ruas jalan provinsi itu sering dilintasi truk bertonase besar yang mengangkut batu dan pasir dari Gunung Sindur. Padahal Pemprov Jawa Barat telah mengeluarkan dana hingga ratusan miliar untuk perbaikan jalan tersebut. Karena itu, Aher mengajak semua pihak khususnya pengusaha tambang agar terlibat langsung dalam penataan jalan.
Baca Juga:
"Kan para pengusaha mendapatkan keuntungan dari menjual pasir dan batu di sini, wajar kan kalau keuntungannya digunakan sebagian untuk membangun jalan yang kokoh dan andal. Harus ada unsur pertanggungjawabannya," ucapnya.
Ketua Tim GNL 6 Afriandi mengatakan masih banyak tantangan untuk mewujudkan desa emas. Menurut dia, desa emas bisa dihasilkan kecamatan emas yang dibangun kabupaten emas dan didukung provinsi emas.
“Yang terpenting dari kegiatan GNL, di antaranya penetapan dan penegasan batas desa, penataan ruang dan penggalian potensi desa, administrasi keuangan dan kependudukan, serta peningkatan layanan kesehatan,” tuturnya. (*)