TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur Ahmad Nur Aminudin mengatakan pembubaran pengajian Felix Siauw di Masjid Manarul Islam, Bangil, Pasuruan, pada Sabtu pekan lalu terpaksa dilakukan karena yang bersangkutan tidak menyepakati tiga poin yang diajukan Barisan Serbaguna (Banser).
Tiga poin itu ialah, pertama, Felix, yang juga mantan tokoh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), mau mengakui Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, tidak mendakwahkan konsep khilafah dalam pengajian tersebut. Ketiga, bersedia meninggalkan HTI yang telah dibubarkan pemerintah. “Namun, Ustad Felix menolak surat cinta yang kami ajukan,” kata Aminudin di Surabaya, Selasa, 7 November 2017.
Baca juga: Felix Siauw: Islam Tidak Melarang Wanita Mandiri
Menurut Aminudin, tiga poin tersebut sejalan dengan undang-undang yang berlaku. Artinya, sesuai ketentuan tidak diperbolehkan ada individu ataupun kelompok yang megkampanyekan sistem negara di luar yang telah disepakati. “Kalau masih ada kampanye terselubung, itu sama saja merongrong NKRI,” kata dia.
Banser, ujar Aminudin, tidak bermasud otoriter dengan membubarkan pengajian Felix. Namun, mereka hanya meminta agar ceramah Felix tidak keluar dari koridor hukum. “Namun rupanya, Ustad Felix memilih pergi dengan alasan telah didiskreditkan dan dijebak,” kata Aminudin.
Baca juga: Kepopuleran Mama Dedeh, Aa Gym, dan Rizieq Syihab
Atas peristiwa itu, ujar Aminudin, muncul cuitan di media sosial seolah-olah Banser kelompok intoleran. Padahal, kata dia, tuduhan itu sama saja membalikkan masalah yang sesungguhnya. “Kami menjaga keadulatan NKRI, jadi siapa yang intoleran,” katanya.
Mantan juru bicara HTI Jawa Timur Rifan Wahyudi mengatakan desakan Banser terhadap Felix tidak bijak. Sebab, mereka belum mendengarkan isi ceramah yang akan dibawakan Felix. “Mestinya dengarkan dulu dong ceramahnya, kalau ada yang dinilai menyimpang ingatkanlah. Bukan begini caranya,” ujar Rifan.
Baca juga: Felix Siauw Nilai Berdakwah di Twitter Cukup Efektif
Rifan membantah Felix akan membawakan materi soal negara khilafah. Alasannya, selama ini ceramah-ceramah Felix kebanyakan normatif, yakni mengajak umat Islam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. “Cek saja di Youtube, banyak ceramah Ustad Felix,” katanya.
Menurut Rifan, setelah dibubarkan Banser pada Sabtu pekan lalu, keesokan harinya Felix Siauw berceramah di Masjid Al-Ihlas di Jalan Tanjung Sadari, Surabaya. Pengajian tersebut berlangsung lancar. “Kami telah koordinasikan keamanannya dengan kawan-kawan Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB),” kata dia.