Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seorang Warga Jerman Meninggal di Hutan Lindung Wehea

image-gnews
Seorang WNA Jerman, Radeck Timo, 57 tahun meninggal saat menyusuri Hutan Lindung Wehea. Sapri Maulana
Seorang WNA Jerman, Radeck Timo, 57 tahun meninggal saat menyusuri Hutan Lindung Wehea. Sapri Maulana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pria asal Jerman, Radeck Timo, 57 tahun, meninggal saat menyusuri Hutan Lindung Wehea, Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kejadian bermula sekitar pukul 13.45 Wita, Senin, 6 November 2017. Saat itu, Timo berjalan bersama rekan senegaranya, Undine Simone, 57 tahun, didampingi Andi Andranata, 18 tahun, selaku pemandu mereka.

“Sekitar jam 13.45, Radeck Timo jatuh dan sesak napas. Lalu, dia disarankan kembali ke resor oleh Andi Andranata. Namun korban menolak dan mengatakan tidak apa-apa,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur Frederick Bid, Selasa, 7 November 2017.

Baca juga: Ingin Selfie, Turis Jerman Tewas di Machu Picchu  

Dari keterangan yang diterima Frederick, Timo tiba-tiba duduk, lalu rebah dan diduga tidak sadarkan diri. Pertolongan sempat dilakukan Simone dengan cara melakukan pompa dada atau resusitasi jantung paru-paru (CPR). Namun korban tetap tidak sadarkan diri dan wajahnya tampak membiru.

“Lalu Andi meminta pertolongan ke resor. Ketika Andi kembali bersama David dan Umar, diduga korban sudah meninggal dunia. Selanjutnya korban dievakuasi ke resor dengan peralatan seadanya,” ujar Frederick.

Sekitar pukul 23.00, jenazah Timo berhasil dibawa keluar dari Hutan Lindung Wehea dan dibawa menuju Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga di Sangatta, Kutai Timur, pada pukul 00.30, Selasa. Jenazah tiba di rumah sakit tujuan pada pukul 03.30 dan langsung masuk ruang instalasi gawat darurat. Korban diterima dokter bernama Nanda bersama Jihan Febrianto sebelum dibawa ke kamar jenazah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

“Sampai saat ini, jenazah belum bisa dilakukan pemeriksaan karena pihak rumah sakit menunggu permintaan keluarga melalui Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, apakah mau diambil tindakan pemeriksaan luar atau pemeriksaan dalam,” tutur Frederick.

Informasi yang diterima Frederick, jika harus dilakukan pemeriksaan dalam, RSUD Kudungga tidak memiliki dokter ahli forensik, sehingga disarankan di Samarinda atau Balikpapan.

“Saat ini, teman korban, Undine Simone, telah meminta persetujuan dari Kedubes Jerman di Jakarta via e-mail dan masih menunggu jawaban dari Kedubes,” ujar Frederick.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Publik Jerman Girang Diajak Main Angklung di Kulturschrank

10 Januari 2018

Anak-anak bermain Angklung dalam acara 'Angklung Pride' di Saung Angklung Udjo (SAU) Bandung, Jawa Barat (16/11). 'Angklung Pride' merupakan kegiatan untuk memeringati tiga tahun disahkannya Angklung oleh UNESCO sebagai warisan budaya benda asli dari Indonesia. ANTARA/Agus Bebeng
Publik Jerman Girang Diajak Main Angklung di Kulturschrank

Acara Kulturschrank bertujuan memperkenalkan budaya berbagai negara kepada masyarakat Jerman dan Indonesia antara lain menampilkan permianan Angklung.


Temui Darmin, Duta Besar Jerman Pamitan dan Bahas Isu Ini  

15 Juli 2016

Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Dr. Georg Witchel (tengah), Kepala Divisi Kebudayaan dan Pers, Jorg Kinnen (kanan), dan Sekretaris II Bidang Kebudayaan dan Pers, Alexander Thielitz (kiri), di kantor Redaksi TEMPO Palmerah, Jakarta, 1 Maret 2016. TEMPO/Bintari Rahmanita
Temui Darmin, Duta Besar Jerman Pamitan dan Bahas Isu Ini  

Pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal, akan membuat jalur cepat pengurusan izin investasi Jerman.


Jokowi: Ketahanan Ekonomi Kita Stabil di Perlambatan Global

18 April 2016

Presiden Jokowi menunggu kedatangan Anggota dan Ketua BPK, Harry Azhar Azis, di Istana Merdeka, Jakarta, 14 April 2016. TEMPO/Subekti
Jokowi: Ketahanan Ekonomi Kita Stabil di Perlambatan Global

Dalam kunjungan ke Jerman, Presiden mengatakan Indonesia mempunyai ketahanan ekonomi yang stabil di tengah perlambatan global


Berkunjung ke Papua, Utusan HAM Jerman Usulkan Hal Ini  

21 September 2015

Dua sandera WNI, Sudirman (kedua kiri) dan Badar (keempat kiri) berfoto dengan warga Indonesia dan Papua Nugini setelah dibebaskan dari kelompok bersenjata di PNG. Mereka disandera di wilayah Skouwtiau, Distrik Kerom, Papua Nugini, sejak 12 September 2015. Istimewa
Berkunjung ke Papua, Utusan HAM Jerman Usulkan Hal Ini  

Utusan urusan HAM pemerintah Jerman, Christoph Strausser mengatakan, pengadilan HAM dan Komisi Rekonsilisiasi kasus Papua perlu dibentuk.


Utusan Urusan HAM Jerman Minta Indonesia Hapus Hukuman Mati

21 September 2015

Ilustrasi hukuman mati.huffingtonpost.com
Utusan Urusan HAM Jerman Minta Indonesia Hapus Hukuman Mati

Utusan HAM pemerintah Jerman, Christoph Strausser khawatir dengan hukuman mati yang terjadi di Indonesia.


Kisah Hitler: Soekardjo Pun Dihormati ala Heil Hitler (5)  

4 Juni 2015

Anggota Parindra memberikan penghormatan bergaya
Kisah Hitler: Soekardjo Pun Dihormati ala Heil Hitler (5)  

Ketua Parindra, Soekardjo, dihormati prajurit dengan sikap mengangkat tangan kanan ke arah langit.


Kisah Hitler: Si Penggerak Nazi Tinggal di Gedung Juang (4)  

4 Juni 2015

Warga Jerman menyambut kedatangan tentara Jepang di Jawa, 1942. Sumber: Hitlers Griff nach Asien
Kisah Hitler: Si Penggerak Nazi Tinggal di Gedung Juang (4)  

Ada juga NSDP yang didirikan Frans Schomper, yang tinggal di rumah di Jakarta, sekarang menjadi Gedung Juang.


Kisah Hitler: Penasihat Bos Nazi Bekerja di Garut (3)

4 Juni 2015

Warga Jerman menyambut kedatangan tentara Jepang di Jawa, 1942. Sumber: Hitlers Griff nach Asien
Kisah Hitler: Penasihat Bos Nazi Bekerja di Garut (3)

Di Hindia Belanda Hewel, teman dekat dan penasihat Hitler, bekerja di perkebunan di Garut, Jawa Barat.


Kisah Hitler: Si Penasihat Beri Tahu Indonesia yang Kaya (2)

4 Juni 2015

Anggota Parindra memberikan penghormatan bergaya
Kisah Hitler: Si Penasihat Beri Tahu Indonesia yang Kaya (2)

Dia yang memberi tahu Hitler, Hindia Belanda kaya akan bahan baku yang bisa mewujudkan ambisi besar menjadikan Jerman ibu kota dunia.


Kisah Hitler: Wah, Rupanya Ada Partai Nazi di Indonesia (1)  

4 Juni 2015

Adolf Hitler (dailymail.co.uk)
Kisah Hitler: Wah, Rupanya Ada Partai Nazi di Indonesia (1)  

Ideologi Nazi ternyata pernah subur berkembang di Indonesia sebelum Indonesia merdeka.