TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019. “Kalau membaca hasil survei, (Muhaimin) berpeluang menjadi cawapres,” kata Yunarto kepada Tempo, Senin, 6 November 2017.
Yunarto menilai Muhaimin memiliki beberapa keunggulan untuk bisa dilirik calon presiden. “Dia memiliki partai, apalagi dia ketua umum partai.” Muhaimin juga mempunyai segmen pasar yang jelas, yakni basis massa Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, dia dianggap berpengalaman karena pernah berada di jajaran kabinet pada masa pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca:Diisukan Jadi Cawapres Jokowi, Muhaimin: Survei Saya Masih Kecil
Muhaimin dideklarasikan para santri untuk bisa maju dalam pilpres 2019 pada Ahad, 5 November 2017. "Kami santri Indonesia mendorong dan mendukung Cak Imin mewakili kaum santri bersedia maju menjadi bakal calon Wakil Presiden Republik Indonesia. Saatnya santri memimpin," ujar seorang santri saat membaca ikrar.
Cak Imin mengapresiasi dukungan para santri. Ia berjanji akan terus berkonsolidasi dan memperjuangkan aspirasi para santri. Pada pemilu legislatif mendatang, ia menargetkan PKB masuk dua besar.
Baca juga: Muhaimin Iskandar: Kaum Sarungan Jangan Minder
Ia dinilai berhasil memperjuangkan penetapan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober serta memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan pesantren. "Berbagai kontribusi nyata telah diberikan Cak Imin terhadap perkembangan bangsa ini. Jadi beliau sangat layak kami jadikan panglima santri," kata Isa Sugianto, seorang pengasuh pondok pesantren.