TEMPO.CO, Probolinggo - Seorang peserta lomba lari trail atau Nasional Bromo Tengger Semeru Ultra 100, Andi Nursaiful, 48 tahun meninggal dunia di Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Sabtu, 4 November 2017. Korban ditemukan oleh rekannya sendiri dalam keadaan tidak sadarkan diri di KM 18 dari titik start di Ranupane.
Informasi yang diperoleh Tempo menyebutkan panitia telah memberikan pertolongan pertama pada saat itu juga dengan mengirimkan bantuan dokter, medis dan ambulans yang bersiaga sekitar 3 kilometer dari tempat kejadian.
Baca: Bisnis Homestay di Bromo-Tengger-Semeru Naik Signifikan
Keterangan tertulis yang disampaikan panitia menyebutkan Andi akhirnya dinyatakan meninggal dunia. "Sebab kematian akan ditentukan kemudian setelah dilakukan eksaminasi oleh pihak rumah sakit," kata Race Director, Rudi Rochmansyah.
Menurut dia panitia telah mengambil tindakan untuk membawa jenazah ke rumah sakit serta berkoordinasi dengan keluarga dan juga aparat terkait. Atas musibah ini, panitia BTS Ultra 100, merasa kehilangan dan mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya.
Simak: Pemburu Rusak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Panitia BTS 100 menyatakan bertanggungjawab penuh atas kejadian yang tidak diharapkan itu. "Semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga diberi ketabahan serta kekuatan," ujar Rudy.
Terkait acara lomba BTS Ultra 100, panitia memutuskan untuk tetap melanjutkan dengan suasana penuh empati dan berduka. Kepala Kepolisian Sektor Senduro Ajun Komisaris Jaman saat dihubungi mengatakan baru mendengar informasi tersebut sekitar pukul 11.00 WIB. Jaman mengatakan lokasi meninggalnya korban berada di sekitar Bantengan. "Sedang menuju ke Kalimati," kata Jaman.
DAVID PRIYASIDHARTA