TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengatakan pertemuannya dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu tidak membahas soal pemilihan gubernur Jawa Timur. Meski demikian, menurut dia, tidak tertutup kemungkinan namanya bakal masuk pertimbangan. Emil Dardak menegaskan, hingga saat ini belum melakukan kominikasi dari pihak mana pun terkait pilgub Jatim 2018.
"Kongkretnya sendiri saya belum menerima suatu komunikasi yang menjurus ke arah
komitmen, sehingga saya belum bisa mengomentari bagaimana kelanjutan dari pembicaraan beliau," kata Emil di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 3 November 2017.
Baca: Emil Dardak: Ada yang Bilang Jangan Jadi Wagub, Jadi Gubernur Aja
Emil menuturkan ia bertemu Khofifah dalam kapasitasnya sebagai Bupati Trenggalek bertemu menteri. "Pertemuan dengan Ibu Khofifah itu dalam kapasitas beliau sebagai Mensos, ya kita pasti ada koordinasi dan sekilas sesama orang Jawa Timur kadang ada ngobrol santai, ya," katanya.
Emil mengaku, baik Khofifah ataupun partai koalisi yang bersangkutan belum membahas persoalan spesifik terkait pilgub Jatim. Saat ditanya apakah dia akan menerima jika dipindang Khofifah, Bupati Trenggalek itu tak mau menjawab.
"Mempertanyakan sesuatu yang belum ada itu kan sama saja berandai-andai. Jadi saya rasa tidak pada tempatnya, karena apa pun jawaban saya tentu tidak akan baik juga kepada pihak sini dan pihak sana," ucapnya.
Baca juga: PDIP Minta Emil Dardak Tuntaskan Jabatannya sebagai Bupati
Nama Emil Dardak sempat muncul. Bupati Trenggalek itu sempat dikabarkan bakal maju mendampingi Khofifah Indar Parawansa maju pilgub Jatim 2018.