TEMPO.CO, Jakarta - Putera Presiden kedua, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mengatakan begitu banyak pesantren di Jawa Timur yang masih kurang bisa memberdayakan perekonomiannya. Sehingga keperluan santri-santrinyapun masih banyak yang meminta bantuan dari pihak lain.
"Pada akhirnya disalahgunakan oleh pihak lain," kata Tommy dalam Forum Dialog Kebangsaan di Pesantren Al Ishlah, Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu malam lalu, 28 Oktober 2017. Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya mengatakan hal itu tidak boleh terjadi lagi pada 2018 saat Pilkada Jawa Timur dan Pemilihan Presiden 2019.
Baca: Tommy Soeharto Minta Warga Dukung La Nyalla ...
"Siapa yang dipilih rakyat Jawa Timur harus memberikan nilai tambah untuk kemakmuran masyarakat Jawa Timur khsusnya dan rakyat Indonesia pada umumnya." Tommy menyampaikan hal itu saat bersafari ke pesantren-pesantren di daerah tapal kuda di Jawa Timur.
Tommy menghimbau masyarakat Jawa Timur memberi dukungan kepada Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur La Nyalla Matalitti yang akan berlaga dalam Pilkada Jawa Timur 2018. “Saya harapkan penduduk Jawa Timur bisa mendukung beliau (La Nyalla),” kata Tommy pada acara itu.
Tommy, begitu dia disapa, menilai Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur La Nyalla bisa membuat Jawa Timur lebih baik. “Terutama umat Islam dan pesantren di Jawa Timur," ujar dia dalam acara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang juga dihadiri La Nyalla itu.
Baca juga: Safari ke Jatim, Tommy Soeharto Bertemu La ...
Mantan Danpuspom TNI, Mayor Jendral (Purn) Syamsu Jalal serta pengurus MUI Jawa Timur menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan itu. Acara juga dihadiri puluhan kiai dan pengelola pesantren dari Bondowoso dan sekitarnya serta Keluarga Besar TNI (KBTNI).
Di hadapan para peserta silaturahmi dan dialog kebangsaan yang bertema "Revitalisasi Sumpah Pemuda untuk Kedaulatan Bangsa" itu, Tommy menyampaikan pendapatnya mengenai situasi dan kondisi politik pemerintahan hingga perekonomian.
Tommy mengatakan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini terasa semakin jauh dari cita-cita Pancasila.