Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Usaha Rintisan Tetap Sehat

image-gnews
Perkembangan usaha rintisan di Indonesia.
Perkembangan usaha rintisan di Indonesia.
Iklan

INFO NASIONAL - Ucapan akademisi par entrepreneur asal Silicon Valley itu memperlihatkan tak mudah bagi perusahaan rintisan berkembang. Mereka harus tepat merumuskan strategi, model bisnis, dan kinerja perusahaan yang tepat agar tetap kinclong. Tak hanya bagi konsumen, tapi juga investor yang bisa melihat prospek usaha rintisan tersebut ke depan.

Bukan rahasia umum lagi kalau investor berani melakukan pertaruhan dengan “membakar duit” terlebih dulu untuk menggaet konsumen. Investor akan melihat model bisnis yang akan muncul dengan dasar pelanggan yang besar. Perusahaan rintisan dapat mengarahkan berbagai aktivitas digital berbasis pada aplikasi yang telah mereka buat dan digunakan banyak konsumen. Lalu, bagaimana cara membangun bisnis yang sukses dan meminimalisasi risiko agar investor bisa yakin dan mau berinvestasi. Sebelumnya, Venture Capital dan investor lain, khususnya di Indonesia itu tidak ingin berinvestasi pada bisnis yang belum proven di negara lain karena risikonya tergolong besar. Lebih baik membangun bisnis di bidang yang belum tersentuh atau belum ada pemainnya di Indonesia tetapi sudah ada bukti bisnis yang dijalankan.

Setidaknya ada empat faktor, pertama kenali risiko model bisnis. Sebaiknya tidak perlu mengekor keberhasilan Amerika Serikat karena kondisinya berbeda dengan Indonesia. Dengan model bisnis, pasar, eksekusi, dan teknologi yang tepat, usaha rintisan dengan rasa lokal bisa meraih kesuksesan. Dalam mencari investor, sebaiknya sesuaikan dengan basis bisnis rintisan . Kalau bergerak di bidang mobile game, maka perlu dicari investor yang paham betul dengan industri ini. Sehingga nanti investor dapat memberi pandangan dengan jernih pada arah pasar bisnis rintisan seperti menggarap pasar luar negeri ataupun sekadar ada di Tanah Air.

Kedua adalah risiko pasar. Apabila ukuran pasarnya kecil maka untuk tetap bertahan sebaiknya perlu memperluas pasar yang lebih potensial. Ceruk pasar Indonesia masih banyak belum yang digarap sehingga perlu dicari agar bisa dieksplorasi. Ketiga risiko teknologi. Perlu selalu untuk update dengan perkembangan teknologi sekaligus bisa mengadaptasi ke dalam usaha rintisan. Sebagai contoh ketika fintech berkembang melalui pembayaran virtual. Itu dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pasar sekaligus memberi kemudahan kepada konsumen.

Keempat adalah risiko eksekusi. Sama seperti bisnis lain, usaha rintisan juga bergantung kepada ide-ide segar. Namun ide hanya berhenti sebagai ide bila tidak menjadi nyata. Untuk meminimalkan risiko eksekusi biasanya usaha rintisan harus memiliki tim yang kompeten dan ahli di bidangnya. Sehingga ketika dieskekusi, manajemen risiko sudah dipikirkan matang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu menarik melihat bagaimana keberhasilan Tiket.com atau Go-Jek yang berhasil menggarap ceruk pasar berbeda di Indonesia. Awalnya, solusi Tiket.com sederhana bagaimana memudahkan orang membeli tiket tanpa perlu pergi ke agen karena bisa dilakukan sendiri di depan komputer. Sementara Go-Jek berangkat dari pemikiran bagaimana dapat naik ojek dengan mudah tanpa perlu menunggu atau mencari ojek yang sedang mangkal. Cukup dari telepon seluler, orang dengan mudah menggunakan jasa ojek.

Di sisi lain, pendampingan dari modal ventura bagi usaha rintisan awal menjadi penting. Seperti disediakan Ideabox Ventures yang digagas Indosat Ooredoo, Mountain Partners, dan Kejora. Selain bisa memberi pendanaan awal, juga bakal membantu usaha rintisan dalam memahami pasar dengan lebih baik.

Bila ingin usaha rintisan kinclong maka memanfaatkan pasar Indonesia masih sangat luas sangat diperlukan. Tinggal bagaimana mengeksplorasi ceruk pasar yang ada sehingga bisa diterima dengan baik masyarakat. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jasa Marga Menyongsong Idul Fitri 1445H dengan Kesiapan Optimal

2 jam lalu

Jasa Marga Menyongsong Idul Fitri 1445H dengan Kesiapan Optimal

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengadakan acara Kick Off Tim Satuan Tugas (Satgas) Jasa Marga Siaga Hari Raya Idul Fitri 1445H/Tahun 2024


Bamsoet : Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

8 jam lalu

Bamsoet : Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

Pemerintah hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan lebaran tahun 2024 ini.


Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

8 jam lalu

Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama BPKH dan TNI AL kembali menggelar Pesantren Kilat Ramadhan 1445 H untuk siswa-siswi SMA/sederajat


Momentum Kebaikan Buka Puasa Bersama dengan BINUS Senayan

8 jam lalu

Momentum Kebaikan Buka Puasa Bersama dengan BINUS Senayan

Buka Puasa Bersama BINUS sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan.


Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

21 jam lalu

Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa di seluruh Indonesia.


Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

21 jam lalu

Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

Bambang Soesatyo mendukung masuknya Beijing Automotive Group melalui BAIC Internasional meramaikan pasar otomotif Indonesia.


Strategi Kemenhub Pastikan Mudik Lebaran 2024 Nyaman dan Ceria

21 jam lalu

Strategi Kemenhub Pastikan Mudik Lebaran 2024 Nyaman dan Ceria

Puluhan ribu armada disiapkan di sektor transportasi darat, laut, dan udara. Semua untuk melayani 193,6 juta pemudik.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

22 jam lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

22 jam lalu

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) meresmikan peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0 pada Kamis, 28 Maret 2024, di Jakarta.


Puan Maharani: Komitmen dengan Kesejahteraan Ibu dan Anak melalui RUU KIA

23 jam lalu

Puan Maharani: Komitmen dengan Kesejahteraan Ibu dan Anak melalui RUU KIA

Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani, dengan tegas menegaskan bahwa DPR RI memiliki komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan ibu dan anak melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau RUU KIA.