TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok masyarakat sipil yang terdiri atas mantan pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pegiat media, dan aktivis hak asasi manusia hari ini akan mendatangi KPK, Jakarta Selatan. Mereka berencana menyampaikan sejumlah aspirasi kepada pimpinan lembaga antirasuah, salah satunya mengenai 200 hari penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
“KPK jangan lepas tangan,” kata Haris Azhar, salah satu anggota masyarakat sipil yang akan mendatangi KPK, di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.
Baca: 200 Hari Penyerangan Novel Baswedan, Kasusnya Jalan di Tempat ...
Novel disiram air keras oleh dua pengendara sepeda motor dalam perjalanan pulang setelah melaksanakan salat subuh berjemaah di Masjid Al-Ihsan yang tak jauh dari rumahnya, 11 April 2017. Akibatnya, mata kiri Novel terluka parah, sehingga ia mesti menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre sejak 12 April 2017 hingga sekarang.
Menurut mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) itu, dengan adanya penyerangan terhadap Novel, target penyerangan terhadap KPK saat ini bukan lagi pimpinan, tapi KPK sebagai sebuah institusi.
Baca juga: Kasus Novel Baswedan, KPK: Tim Independen ...
Pertemuan dengan pimpinan KPK akan berlangsung pada pukul 11.00. Sejumlah tokoh yang direncanakan hadir adalah dua mantan pemimpin KPK, Busyro Muqoddas dan Abraham Samad; akademikus dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Mochtar Pabottingi; pegiat media, Najwa Shihab; Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Alghiffari Aqsa; Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Asfinawati; dan Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid.