Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wagub Jabar Soroti Lemahnya Kesadaran dan Kepatuhan Lembaga Penyiaran

image-gnews
Wagub Jabar Soroti Lemahkan Kesadaran dan Kepatuhan Lembaga Penyiaran
Wagub Jabar Soroti Lemahkan Kesadaran dan Kepatuhan Lembaga Penyiaran
Iklan

INFO JABAR - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan penyiaran nasional masih dihadapkan pada lemahnya kesadaran serta kepatuhan lembaga-lembaga penyiaran terhadap ketentuan standar program siaran. Akibatnya, masih ada isi siaran yang cenderung mengabaikan kualitas dan dampak siaran yang ditimbulkan berakibat negatif pada tatanan kehidupan masyarakat.

“Di sisi lain kemampuan masyarakat dalam bersikap kritis terhadap media penyiaran juga masih relatif rendah, apa yang disiarkan media televisi sering diterima apa adanya sebagai sebuah kebenaran,” katanya di depan para pelajar dan tenaga pendidik perwakilan dari 27 SMA dan SMK se-Kota Banjar, yang mengikuti seminar peningkatan pemahaman literasi media penyiaran bagi lembaga pendidikan, yang diadakan di Aula SMAN 1 Kota Banjar, Kamis, 26 Oktober 2017. Seminar tersebut digagas Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat dan menghadirkan Deddy Mizwar sebagai narasumber.

Menurut Deddy, saat ini tingkat konsumsi televisi masyarakat masih menduduki posisi tertinggi, yakni mencapai 85 persen. Sedangkan konsumsi radio 40 persen dan buku hanya 23 persen. “Bayangkan kalau televisi produk-produknya ‘sampah’ melulu, maka otak kita juga akan penuh ‘sampah’. Kalau isinya ‘wangi’ badan kita juga ‘wangi’ dan cara berfikir kita ‘wangi’,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Deddy, literasi media sangat penting dan mendesak untuk dikampanyekan sebagai sebuah gerakan sosial kemasyarakatan, guna mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami, menggunakan, serta menilai media secara benar dan tepat.

“Saya kira ini acara bagus di kalangan pelajar dan tenaga pendidik. Bagaimana literasi media saat ini khususnya televisi sangat penting. Dengan gerakan literasi, media kita mencoba untuk mengurangi risiko dari tayangan yang berdampak buruk. Karena itu, peran masyarakat dibutuhkan,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masyarakat diminta untuk berperan aktif mengawasi penyiaran televisi di daerahnya masing-masing dan memberi laporan ke Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) bila ada tayangan yang melanggar norma atau adab setempat. “Masyarakat harus jadi televisi watch kontrol yang berperan aktif mengawasi siaran televisi. Jika ada yang melanggar norma segera lapor KPID setempat,” tuturnya.

Selain itu, agar tayangan buruk tidak bisa memengaruhi, Deddy berharap agar masyarakat terlebih dulu memahami dunia penyiaran televisi itu sendiri. Caranya, dengan membuat televisi komunitas di tiap daerah. "Saya mendorong agar di tiap daerah minimal ada dua televisi komunitas. Ini agar kita menjadi pelaku dari siaran televisi, sehingga kita memiliki pengetahuan. Maka tayangan yang buruk tidak bisa mempengaruhi kita,” katanya.

Ketua KPID Jabar Dedeh Fardiah berharap seminar yang merupakan program rutin tahunan ini, bisa membuat literasi media pada pelajar dan tenaga pendidik lebih cerdas dalam memilih konten media. “Ini adalah anak-anak pilihan dari SMA dan SMK di Banjar, yang nantinya kami berharap dari anak-anak ini disampaikan lagi kepada anak-anak lain. Kami inginnya lebih banyak lagi peserta pelajar di Jawa Barat dan tentu ke depan kami akan berkeliling ke-27 kota atau kabupaten,” ujarnya.

Ia mengatakan Jawa Barat menempati posisi yang sangat penting dalam industri penyiaran. Berdasarkan data dari KPID di Jawa Barat, terdapat 532 lembaga penyiaran yang tersebar di 27 kota dan kabupaten, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran berlangganan, maupun lembaga penyiaran komunitas. “Ini terbanyak di Indonesia, radio ada 300-an, televisi ada 150. Di satu sisi, itu merupakan potensi tapi di sisi lain ada hal-hal yang memang berdampak negatif. Makanya, kami adakan program literasi media ini agar ketika ada dampak negatif bisa diantisipasi,” tuturnya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.