TEMPO.CO, Pontianak - Seorang warga usia lanjut bernama Niarti, 60 tahun, yang tinggal di Jalan Apel, Gang Jambu Air, Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat, terpaksa meminum air rebusan batu untuk bertahan hidup sejak satu tahun lalu.
"Saya sudah sepuluh tahun ini hidup menderita sakit dan karena tidak punya uang untuk beli makanan, hanya meminum air rebusan batu," kata Niarti di Pontianak, Rabu, 25 Oktober 2017.
Baca Juga:
Saat dikunjungi, kondisi nenek yang hidup sebatang kara itu tampak lemas tidak berdaya. Rumahnya tampak sangat memprihatinkan dengan kondisi pengap dan terlihat batu berserakan di dalam rumah tersebut.
Baca juga: Geger Pentol Setan, Pedagang Ini Diserbu Pelanggan
Untuk memasak, Niarti hanya memiliki kompor yang terbuat dari batu yang disimpan di luar rumah.
Ketua RT 01 RW 14 Agus Yadi mengatakan, sejak diketahui nenek itu menderita sakit, warga berinisiatif mengusulkan kepada pemerintah agar Niarti mendapat bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.
"Kami sudah mengusulkan agar nenek Niarti ini mendapat bantuan, baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan, tapi hingga kini belum juga mendapat bantuan," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Pontianak Herry Fadillah mengatakan, begitu mengetahui ada kabar warga hidup dengan hanya meminum air rebusan batu, ia segera melakukan penyelamatan membawa nenek tersebut ke rumah sakit.
"Nenek Niarti langsung kami bawa ke rumah sakit terdekat untuk segera mendapat pertolongan. Apalagi nenek itu sudah mengkonsumsi air rebusan batu selama satu tahun," katanya.
Baca juga: HOAX: Isu Warga Tionghoa Dipukuli di Pontianak
Fadillah juga mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk menentukan langkah terbaik terkait dengan kelangsungan hidup nenek Niarti.
Menurut Fadillah, kini nenek Niarti sudah dirawat di rumah sakit terbaik di Kota Pontianak untuk mendapat perawatan intensif.
"Kami dari Kadin Kota Pontianak berencana memperbaiki rumah nenek Niarti agar layak ditempati," katanya.