TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Azmin Aulia, adik kandung mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi terkait pengetahuannya tentang kasus korupsi proyek KTP-elektronik (e-KTP). Azmin diperiksa sebagai saksi untuk Anang Sugiana Sudiharjo.
"Dalam pemeriksaan kali ini tentu diklarifikasi dan dikonfirmasi kembali apa yang diketahui saksi terkait dengan proyek KTP-e ini," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Selasa 24 Oktober 2017.
Febri menyatakan bahwa Azmin Aulia yang juga Direktur PT Gajendra Adhi Sakti juga pernah diperiksa terkait kasus E-KTP untuk terdakwa Irman dan Sugiharto serta tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong.
"Jadi, beberapa saksi yang pernah kami periksa sebelumnya itu dibutuhkan untuk diperiksa kembali untuk tersangka lain, ada dua tersangka yang kami proses saat ini Anang Sugiana Sudihardjo dan Markus Nari," tuturnya.
Anang Sugiana Sudihardjo merupakan Direktur Utama PT Quadra Solution yang ditetapkan sebagai tersangka baru kasus E-KTPpada 27 September 2017.Anang Sugiana Sudihardjo diduga berperan dalam penyerahan uang terhadap Setya Novanto dan sejumlah anggota DPR RI melalui Andi Agustinus alias Andi Narogong terkait dengan proyek E-KTP.
Selain itu, Azmin Aulia juga pernah dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus E-KTP-dengan terdakwa Irman dan Sugiharto pada Mei 2017.
BACA:KPK Mulai Menyasar Penerima Aliran Duit Korupsi E-KTP
"Beberapa informasi yang dibutuhkan penyidik itu diklarifikasi, secara spesifiknya apa nanti akan dicek kembali informasinya tetapi sebagian sudah muncul dalam proses persidangan karena ada kebutuhan pengujian informasi dan bukti di persidangan Irman dan Sugiharto," ucap Febri.
Azmin yang merupakan adik beda ibu dengan Gamawan itu bersaksi untuk dua orang terdakwa yaitu mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman dan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) pada Dukcapil Kemendagri Sugiharto.
Azmin juga mengaku bahwa Paulus pernah menceritakan ia memenangkan proyek pengadaan E-KTP yang akhirnya bermasalah. Azmin pun mengenal Irman karena merupakan teman satu almamater sedangkan Paulus Tannos ia kenal sejak 2004-2005 sebagai sesama pengusaha.
ANTARA