TEMPO.CO, Timika - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan wilayah pegunungan Papua menguntungkan kelompok bersenjata. Mulai mile 69 hingga Kampung Banti dan Utikini penuh bukit, lembah, dan sungai. “Ini menjadi kendala tersendiri dan menguntungkan kelompok bersenjata,” kata Boy di Timika, Selasa, 24 Oktober 2017.
Menurut Boy, gangguan kelompok bersenjata merupakan ancaman yang harus diantisipasi secara konsisten. Hal itu dimaksudkan agar tidak lagi ada korban-korban lain, terutama dari pihak masyarakat sipil. "Wilayah perkotaan tentu harus disikapi dari semua ancaman, termasuk mereka yang menggunakan senjata api."
Baca: Polda Papua Antisipasi Pergerakan Kelompok Bersenjata ke Timika...
Boy mengatakan polisi mengutamakan upaya-upaya deteksi dan siap siaga menghadapi semua situasi di dua kondisi yang berbeda, yaitu wilayah pegunungan dan perkotaan. "Hal ini kami upayakan agar dua medan karakteristik yang berbeda ini bisa kita kelola dengan sama baiknya."
Personel kepolisian yang tergabung dalam satuan tugas pengamanan obyek vital nasional, Satgas Amole, ditempatkan di sekitar PT Freeport Indonesia dan obyek vital berada di kota. Mereka telah dilatih untuk mengetahui kondisi yang dihadapi.
Baca juga: Kelompok Kriminal Bersenjata Dinilai Jadi Ancaman Pilkada Papua...
Boy berharap polisi diberi kesempatan melakukan penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat Papua agar masyarakat sipil terlindungi.