TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat RI hari ini akan menggelar proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terakhir terhadap 18 calon duta besar Indonesia. “Kemarin sudah 13 orang, sekarang tinggal lima orang lagi,” kata Ketua Komisi Luar Negeri, Abdul Kharis Almasyhari kepada Tempo, Selasa, 24 Oktober 2017.
Sebanyak 18 nama telah diajukan oleh pemerintah untuk menjadi calon duta besar Indonesia di sejumlah negara. Para calon berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari kepolisian, advokat, hingga pejabat aktif di Kementerian. Salah satu yang dicalonkan adalah advokat Todung Mulya Lubis. Ia dicalonkan untuk menjadi dubes Indonesia untuk Norwegia.
Baca: Dubes AS Minta Maad atas Insiden Ditolaknya Panglima TNI
Abdul mengatakan semua calon diperlakukan sama dalam uji kepatutan dan kelayakan. Komisi Luar Negeri menguji berbagai aspek dari 18 calon, mulai dari penguasaan bahasa, hingga pemahaman terhadap daerah penempatan nantinya. “Harus paham betul kondis negara tempat mereka nanti,” ujarnya.
Uji kepatutan dan kelayakan terhadap lima calon lagi sedianya digelar hari ini pukul 10.00 WIB nanti. “Namun karena ada rapat paripurna, jadi kita tunda dulu sampai rapat itu selesai,” kata Abdul.
Baca: Andrianof Minta Maaf Belum Bisa Jadi Duta Besar untuk Spanyol
Berikut adalah 18 calon dubes RI yang diajukan :
1. Ade Padmo Sarwono (ASEAN)
2. Arif Havas Oegroseno (Jerman)
3. Djauhari Oratmangun (Tiongkok merangkap Mongolia, berkedudukan di Beijing)
4. Hermono (Spanyol dan UNWTO)
5. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo (Portugal)
6. Inspektur Jenderal Iza Fadri (Myanmar)
7. Inspektur Jenderal M. Amhar Azeth, S.H (Romania merangkap Rep. Moldova berkedudukan di Bucharest)
8. Marina Estella Anwar Bey (Peru merangkap Negara Plurinasional Bolivia berkedudukan di Lima)
9. Muliaman Darmansyah Hadad (Swiss merangkap Keharyapatihan Liechtenstein berkedudukan di Bern)
10. Niniek Kun Naryatie (Republik Argentina merangkap Republik Paraguay dan Republik Oriental Uruguay berkedudukan di Buenos Aires)
11. R. P. Pratito Soeharyo (Laos)
12. Raden Mohammad Benyamin Scott Carnadi (Republik Fiji merangkap Republik Kiribari, Republik Nauru dan Tuvalu, berkedudukan di Suva)
13. Rossalis Rusman Adenan (Sudan)
14. Salman Al Farisi (Afsel merangkap Kerajaan Lesotho, Kerajaan Swaziland dan Republik Botswana, berkedudukan di Pretoria)
15. Sinyo Harry Sarundajang (Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau, berkedudukan di Manilla)
16. Sudirman Haseng (Kamboja)
17. Sudjatmiko (Brunei Darussalam)
18. Todung Mulya Lubis (Norwegia)