TEMPO.CO, Surabaya - Partai NasDem berharap anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Hasan Aminuddin, dipilih sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur yang mendampingi Khofifah Indar Parawansa dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat 2018.
"Pak Hasan adalah politikus senior yang memiliki basis riil di Jawa Timur, khususnya di wilayah Tapal Kuda dan Mataraman," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem Jawa Timur Muzammil Syafii kepada wartawan di Surabaya, Senin, 23 Oktober 2017.
Baca: Pilkada Jatim, Khofifah: Koordinasi dengan Partai, Baru Mundur
Menurut Muzammil, banyak alasan realistis mengapa Hasan Aminuddin, yang pernah menjabat Bupati Probolinggo dua periode, layak mendampingi Khofifah, antara lain dia disebut sebagai politikus tiga zaman, yaitu zaman Orde Baru, zaman reformasi, dan zaman restorasi.
Karena eksis di dunia politik dan pemerintahan, ucap dia, sudah tak diragukan lagi kemampuannya mengakomodasi kepentingan masyarakat, terlebih sebagai seorang kiai. Namanya juga tak asing di kalangan Nahdlatul Ulama.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur itu juga mengisahkan bahwa sebetulnya almarhum KH Hasyim Muzadi pernah memasangkan Khofifah dengan Hasan dalam pilkada Jawa Timur 2013, tapi dianulir partai pengusung.
Baca: Tim 17 Sebut Kriteria Pendamping Khofifah: Bebas Korupsi
Keinginan memasangkan Hasan dengan Khofifah juga dilontarkan Ketua Umum Partai Golongan Karya yang juga Ketua DPR, Setya Novanto, saat berkunjung ke Probolinggo dalam peringatan Hari Santri, Minggu, 22 Oktober 2017.
Setya berharap wakil Khofifah di pilkada Jawa Timur adalah figur yang dekat dengan para ulama seperti Hasan.
Di sisi lain, lembaga survei The Initiative Institute mencatat, pasangan dari kalangan santri sangat diminati warga Jawa Timur dalam pilkada Jatim 2018. Hasil survei terhadap 1.016 responden di 108 desa dan kelurahan di provinsi tersebut pada September lalu menyebutkan latar belakang pasangan santri dan santri memiliki poin tertinggi dari aspek kepantasan dengan persentase 63,3 persen.
Sedangkan pasangan berlatar belakang santri-nasionalis mencatat 54,3 persen, sementara nasionalis-santri sebanyak 52 persen. "Jika Khofifah memilih Hasan Amunuddin, panggung politik pilkada Jawa Timur dipenuhi santri, karena pasangan yang diusung PDIP dan PKB juga dari kalangan santri," tutur CEO The Initiative Institute Airlangga Pribadi.