TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Minggu 22 Oktober 2017 petang. Pertemuan selama tiga jam di Istana Batutulis Bogor itu berlangsung santai, dan diselingi jamuan makan malam dengan menu kegemaran Soekarno, Presiden Pertama Indonesia yang juga ayahanda Megawati.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang ikut menyaksikan pertemuan itu menuturkan, pertemuan di Istana Batutulis itu cukup mendadak. " Dan sebagaimana kebiasaan Ibu Megawati, Beliau menyiapkan menu makanan spesial buat Pak Jokowi. Makanan tersebut dimasak sendiri oleh Ibu Megawati,'' kata Hasto dalam keterangannya, Minggu 22 Oktober 2017 malam.
BACA:Alasan Megawati Mengapa Mau Membantu Istana
Menurut Hasto, Presiden Jokowi tiba pukul 17.00 WIB dan disambut dengan suasana gayeng, santai dan penuh canda. Meski begitu, pertemuan selama tiga jam itu juga terlihat serius, ketika masuk dalam pembahasan yang menyangkut kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Hasto sendiri menolak menjelaskan, apa isi pembicaraan Presiden Jokowi dengan Megawati yang juga Presiden kelima Indonesia ini. Ia beralasan itu adalah pembicaraan empat mata.
"Secara berkala Ibu Megawati dan Pak Jokowi mengadakan pertemuan yang tentunya juga membahas dinamika politik nasional. Kebiasaan membahas berbagai persoalan bangsa diantara kedua tokoh tersebut telah dilakukan sejak Pak Jokowi menjabat Walikota Solo,'' kata Hasto.
BACA:Megawati Minta Orang yang Sebut Jokowi Diktator Berikan Bukti
Menurut Hasto, tahun 2014 lalu, sebelum Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan memutuskan untuk mencalonkan Jokowi sebagai calon Presiden, juga diawali makan malam dan suasana keakrabannya saat itu tidak jauh berbeda dengan malam ini.
Terkait kuliner yang dimasak dan disiapkan Megawati untuk Presiden, menunya benar-benar khas Indonesia seperti ayam goreng bumbu lajak, sayur lodeh kesukaan Bung Karno, rendang ikan, ikan cue goreng, tempe goreng, dan bubur jagung.
"Pak Jokowi nampak lahap menikmati makan malam khas Ibu Mega. Sementara para pengawal dengan penuh nikmat merasakan nasi goreng pete Istana Batu Tulis yang dimasak oleh Pak Karim, pedagang nasi goreng yang menjadi kegemaran Bung Karno sejak dulu,'' kata Hasto.
WIDIARSI AGUSTINA
.