TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ke Tulungagung, Sabtu 21 Oktober 2017, akan disambut unjuk rasa ratusan kader partai itu. Mereka menolak Bupati Tulungagung Syahri Mulyo menjadi calon bupati yang diusung PDIP dalam pemilihan kepala daerah Tulungagung 2018.
Mengenakan atribut partai, ratusan kader banteng ini berkumpul di GOR Lembu Peteng Jalan Adam Damanhuri Tulungagung sambil membawa pengeras suara dan poster. Mereka meminta DPP partai untuk tidak memberikan rekomendasi kepada Syahri Mulyo dalam pemilihan bupati mendatang. "Kami menolak Syahri Mulyo menjadi calon bupati dari PDIP." Dayun dari PAC Kecamatan Kauman berteriak berorasi, Sabtu 21 Oktober 2017.
Baca: Begini Alasan Megawati Pilih Gus Ipul-Anas di Pilkada Jatim ...
Menurut dia, Syahri Mulyo bukanlah kader PDIP karena keberangkatannya menjadi bupati pada pemilihan kepala daerah Tulungagung yang lalu berasal dari partai lain. Karena itu ketika saat ini meminta rekomendasi PDIP untuk kembali mencalonkan diri dianggap sebagai sikap pragmatis.
Massa PDIP ini juga meminta kepada DPP untuk memberikan rekomendasi untuk kader sendiri, yakni Ketua DPC PDIP Tulungagung Supriyono. Mereka tidak menjamin kemenangan pada pilkada tahun depan jika tetap mengusung Syahri Mulyo sebagai calon bupati.
Baca juga: Pilkada Jatim, Saifullah-Anas Tak Akan Gunakan Kampanye Hitam ...
Ketua DPC PDIP Tulungagung Supriyono mengatakan protes yang dilakukan pengurus anak cabang (PAC) ini cukup besar dan mewakili sikap seluruh kader PDIP Tulungagung. Karena itu sebagai ketua cabang, dia berharap aspirasi ini bisa diterima oleh DPP. "Ini aspirasi hampir semua PAC, jadi harapan kami bisa diakomodir DPP," katanya.
Namun jika keputusan rekomendasi mendatang tetap diberikan kepada Syahri Mulyo atau calon lain untuk pilkada Tulungagung, Supriyono menegaskan akan tetap mematuhi keputusan DPP. Hingga laporan ini ditulis, massa PDIP masih berkumpul di GORLembuPeteng menunggu kedatangan Hasto.