INFO MPR - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu, 21 Oktober 2017. Kehadiran pimpinan MPR ini dalam rangka sosialisasi empat pilar MPR sekaligus sebagai pembicara dalam seminar nasional bertema "Resolusi Jihad dan Aktualisasi Pemikiran dan Perjuangan KH Hasyim Asy'ari,"
Zulkifli mengatakan pentingnya santri atau anak muda agar tidak lupa pada sejarah bangsa. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Gus Solah (Salahudin Wahid, Pemimpin Pondok Pesantren Tebu Ireng) yang sudah menggelar seminar tentang pemikiran Hadrotus Syeik Hasyim Asy'ari," katanya saat memberikan sambutan di aula lantai 3 Gedung Yusuf Hasyim, Pondok Pesantren Tebu Ireng.
Seminar ini penting agar santri atau anak-anak muda mengerti sejarah Indonesia sebelum dan sesudah merdeka serta tidak ikut paham yang salah. "Mereka harus mengerti peran sentral para alim ulama dan para santri pada waktu itu. Ini perlu disampaikan agar kita tidak lupa pada sejarah," ujarnya.
Pancasila dan resolusi jihad yang digaungkan KH Hasyim Asy'ari, kata Zulkifli, mampu melahirkan nasionalisme Indonesia. "Agama dan nasionalisme harus sejalan serta saling menguatkan. Bahkan Pancasila adalah perwujudan Al-Quran dan Islam itu sendiri dalam sila- silanya."
Sebagai agama mayoritas, Islam harus mampu dikonversi menjadi kekuatan politik serta ekonomi. Sebab, jika tidak, menurut Zulkifli, hal ini akan menjadi masalah dan Indonesia tidak akan bisa maju serta berjaya. "Karena itu, kita harus meneruskan perjuangan Hasyim Asy'ari agar Islam bisa menjadi kekuatan politik dan ekonomi," tuturnya. (*)