TEMPO.CO, Denpasar - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawali rangkaian kegiatan Festival Komunitas Anti Korupsi di Bali, Sabtu, 21 Oktober 2017 dengan meluncurkan “Bali Anti Corruption Messenger 2017” oleh Komunitas Sepeda “SAMAS”. Komunitas ini membawa deklarasi anti korupsi dengan bersepeda ke sembilan penjuru kabupaten dan kota se-Bali.
“Puncak kegiatannya nanti ada peringatan Hari Anti Korupsi 9 Desember 2017,” kata Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK RI, Sujanarko. Adapun rincian kegiatannya akan melibatkan sedikitnya 20 komunitas seperti komunitas film, fotografi, musik , literasi dan lain-lain. “Kami melihat Bali sebagai daerah yang sangat kaya dan kreatif,” ujarnya.
Baca: KPK dan KADIN Sepakat Cegah Korupsi Sektor ...
Festival semacam ini sudah digelar di Yogyakarta dan Bandung sebagai bentuk penanaman sikap anti korupsi pada semua kelompok masyarakat. Dengan demikian, kata dia, masyarakat bisa berperan khususnya dalam hal pencegahan.
Koordinator Program KPK, Wuryono Prakoso mengatakan, kegiatan itu bukan untuk mencari simpati masyarakat. Tapi, kata dia, karena kesadaran bahwa korupsi harus diatasi secara bersama-sama dan bukan hanya dengan langkah penindakan. Langkah penyadaran pun sangat variatif karena berawal dari kegiatan yang sudah dijalani masing-masing komunitas.
Ketua Harian Komunitas Sepeda “SAMAS”, Endradatta mengaku sangat bangga bisa terlibat dalam kegiatan ini. “Kami tidak menyangka bisa juga mengangkat isu korupsi, selama ini rasanya sangat jauh dari kegiatan kami,” ujarnya.
Baca juga: Banyak Kepala Daerah Terjebak Korupsi, Begini ...
SAMAS membentuk sembilan tim dengan lima pesepeda setiap timnya. Sesampainya di kabupaten/kota para pesepeda akan disambut oleh komunitas sepeda setempat bersama jajaran Pemerintah daerah, lalu membacakan deklarasi antikorupsi.