Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Tahun Jokowi-JK, ICW Soroti Kinerja Jaksa dan Polisi

Reporter

image-gnews
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan (kedua kanan) meninjau pameran arsip naskah dan foto dokumentasi pada peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 1 Juni 2017. ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan (kedua kanan) meninjau pameran arsip naskah dan foto dokumentasi pada peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 1 Juni 2017. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) memaparkan evaluasi tentang penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi selama tiga tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Anggota Divisi Hukum ICW, Lola Ester, mengatakan lembaganya menyoroti kinerja yang dilakukan kejaksaan dan kepolisian di pemerintahan Jokowi-JK.

"Untuk kejaksaan di tahun ketiga pemerintahan Jokowi-JK ini yang paling penting kita garis bawahi adalah menolak jaksa agung yang berafiliasi dengan partai politik, yang akhirnya bermasalah dengan tindak pidana korupsi," ujar Lola di kantor ICW pada Jumat, 20 Oktober 2017.

Baca: 3 Tahun Jokowi-JK, Persoalan HAM dan Agraria Disorot

Selama kepemimpinan Jaksa Agung HM Prasetyo, Lola mencatat ada tujuh jaksa yang bermasalah secara hukum dan diduga terkait dengan tindak pidana korupsi. "Respons dari Jaksa Agung sendiri ketika KPK melakukan bersih-bersih justru malah tidak sportif," katanya.

Menurut Lola, seharusnya Jaksa Agung berterima kasih kepada KPK karena sudah membantu bersih-bersih untuk memperbaiki kekacauan di Kejaksaan Agung. "Memang ditanggapi dengan positif tapi defensif. Kita juga ingat ketika Jaksa Agung menyatakan bahwa KPK terlalu gaduh dalam melakukan OTT," tuturnya.

Baca: Demo Mahasiswa dan Buruh Evaluasi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Lola pun mengkritik saat Jaksa Agung menyatakan KPK hanya melakukan operasi tangkap tangan receh saat melakukan penangkapan terhadap Kepala Seksi Intel III Kejaksaan Tinggi Bengkulu Parlin Purba. "Justru respons ini menjadi sangat memalukan dan merugikan pemerintahan Jokowi-JK sebagai sebuah kabinet," ucap Lola.

Simak: Demo 3 Tahun Jokowi-JK di Serang Ricuh

Sementara itu, Lola menilai, kepolisian sebagai salah satu penegak hukum yang berada di bawah koordinasi presiden, telah melakukan langkah positif dalam upaya pemberantasan korupsi. Upaya tersebut adalah Kepala Kepolisian RI menerbitkan paket kebijakan internal di kepolisian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: 3 Tahun Jokowi-JK: Ini Janji Kampanye yang Dilanggar Versi IPS

Kapolri, kata Lola, telah mendorong agar anggotanya tidak lagi hidup bermewah-mewah dan membatasi pengeluaran yang ada di level keluarga agar tidak melampaui pendapatan yang diperoleh anggotanya sendiri. Meski begitu, ada hal yang masih mengganjal terkait dengan kinerja Polri dalam pemberantasan korupsi, yakni penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, yang sampai sekarang tidak ada kejelasannya.

Menurut Lola, perkara Novel ini akan selalu relevan untuk menilai pemerintahan Jokowi-JK karena mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap publik. "Perkara KTP elektronik adalah yang diduga menjadi penyebab, kemudian Novel diserang oleh orang yang tidak dikenal pada April lalu, dan sampai sekarang masih belum ada kejelasan", ujarnya.

Simak: 3 Tahun Jokowi-JK, Demo Mahasiswa di Riau Ricuh

Dorongan publik kepada presiden untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) hanya direspons dengan normatif dan tidak ada tindak lanjut yang lebih jauh. "Akhirnya agenda memperkuat KPK yang ditulis di dalam Nawa Cita tidak terwujud, malah serangan terhadap KPK itu sangat bertubi-tubi dan hampir kolaps," kata Lola.

MOH. KHORY ALFARIZI

Baca juga: Survei Pemilu 2019: Resep Jokowi  Kalahkan Penantang Baru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indef Teliti Rasio Penciptaan Kerja Era Jokowi Vs SBY, Hasilnya?

20 Februari 2018

07-nas-SBY-Jokowi
Indef Teliti Rasio Penciptaan Kerja Era Jokowi Vs SBY, Hasilnya?

Menurut penelitian Indef, Rasio Penciptaan Kerja dalam tiga tahun masa pemerintah Jokowi masih di bawah era pemerintahan SBY.


Wasekjen Demokrat: Jokowi Mulai Ditinggal Kalangan Terdidik

15 Februari 2018

Rachland Nashidik. TEMPO/Wahyu Setiawan
Wasekjen Demokrat: Jokowi Mulai Ditinggal Kalangan Terdidik

Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan bahwa Presiden Jokowi mulai kehilangan dukungan dari kalangan terdidik.


Jokowi: Kondisi Saat Ini Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Lalu

6 Desember 2017

Presiden Joko Widodo (tengah) bersiap-siap memukul bola hoki saat peresmian empat venue Asian Games di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, 2 Desember 2017. Keempat venue yang telah selesai direnovasi, yaitu lapangan hoki, lapangan sepakbola ABC, lapangan panahan dan stadion aquatik nantinya akan digunakan sebagai venue Asian Games XXVIII Tahun 2018. ANTARA FOTO
Jokowi: Kondisi Saat Ini Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Lalu

Presiden Jokowi mengklaim kondisi perekonomian saat ini lebih baik daripada 3 tahun lalu ketika ia baru pemerintah, meski pertumbuhan di bawah target.


Ditanya Soal Kerja Kabinet, Jokowi: Ini Arahnya Reshuffle Pasti

6 November 2017

Tambahan Energi untuk Kabinet Jokowi
Ditanya Soal Kerja Kabinet, Jokowi: Ini Arahnya Reshuffle Pasti

Jokowi menganggap Kabinet Kerja bekerja dengan memuaskan karena bisa mengikuti ritmenya. Jokowi enggan menjawab reshuffle.


Incar 2 Periode, Jokowi Ingin Pastikan Proyek Strategis Selesai

6 November 2017

Presiden Joko Widodo saat meresmikan jalan tol Trans Sumatera ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,72 km dan Medan-Binjai sepanjang 10,6 km, di Deli Serdang, Sumatera Utara, 13 Oktober 2017. ANTARA/Septianda Perdana
Incar 2 Periode, Jokowi Ingin Pastikan Proyek Strategis Selesai

Banyak proyek strategis yang baru selesai di tahun 2020an menurut Presiden Jokowi.


Jokowi Jelaskan Alasan Pengalihan PMN Trans Sumatera ke LRT

6 November 2017

Pekerja mempersiapkan lahan untuk pembangunan LRT jalur Cawang-Dukuh Atas, di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, 9 Agustus 2017. Sementara rute Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km baru mencapai tiga persen. ANTARA/Reno Esnir
Jokowi Jelaskan Alasan Pengalihan PMN Trans Sumatera ke LRT

Presiden Jokowi menganggap pemerintah akan merugi puluhan triliun jika LRT tidak diprioritaskan.


Kenapa Jokowi Bangun Akses Baru Sentra Ekonomi?

6 November 2017

Presiden Jokowi bersama rombongan menjajal jalan Trans Papua dengan menaiki motor trail di ruas Wamena-Mamugu 1, Papua, 10 Mei 2017. Jokowi memilih motor trail untuk menjajal sulitnya medan pembangunan Jalan Trans Papua. Biro Pers Istana Presiden
Kenapa Jokowi Bangun Akses Baru Sentra Ekonomi?

Pembangunan akses didahulukan Jokowi dengan pertimbangan bisa memicu transaksi ekonomi.


Jokowi Nilai Swasta Ogah Bangun Infrastruktur Dengan Untung Kecil

6 November 2017

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1b dan 1c sepanjang 8,26 km, Kali Malang, Jakarta, 3 November 2017. Meski baru sebagian yang diresmikan diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan logistik yang menuju Karawang, Cibitung dan Bandung. TEMPO/Subekti.
Jokowi Nilai Swasta Ogah Bangun Infrastruktur Dengan Untung Kecil

Pengusaha swasta menolak atau enggan mengerjakan proyek-proyek luar Jawa yang ditawarkan Presiden Jokowi.


Jokowi Anggap BUMN Harus 'Tertekan' Supaya Bisa Cari Pendanaan

6 November 2017

Wakil Gubernur Jabar Dedy Mizwar dampingi presiden Jokowi resmikan tol Becakayu (dok Pemprov Jabar)
Jokowi Anggap BUMN Harus 'Tertekan' Supaya Bisa Cari Pendanaan

Presiden Jokowi menganggap 'tekanan' mendorong BUMN lebih inovatif dalam mencari pendanaan infrastruktur


Jokowi: Kalau Nyari Dukungan Politik, Saya Bangun Jawa Saja

6 November 2017

Presiden Jokowi berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meresmikan Tol Becakayu di Kali Malang, Jakarta, 3 November 2017. Tol ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas kendaraan logistik yang menuju Karawang, Cibitung dan Bandung. TEMPO/Subekti.
Jokowi: Kalau Nyari Dukungan Politik, Saya Bangun Jawa Saja

Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak mencari imbal politik dan ekonomi cepat dari proyek infrastruktur.