TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menyanggah elektabilitas partainya turun lantaran kasus hukum yang pernah menjerat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Menurut dia, persoalan yang menjerat Setya tak berdampak pada elektabilitas.
"Naik kok. Enggak turun. Bukan masalah soal ketua umum," ujar Aburizal setelah acara Seminar Nasional Fraksi Partai Golkar DPR RI dengan tema Revitalisasi Ideologi Pancasila sebagai Landasan Perjuangan Partai Golkar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, pada Kamis, 19 Oktober 2017.
Baca: Pengurus Golkar Daerah Berharap Elektabilitas Partai Bisa Naik
Aburizal mengatakan elektabilitas partai berlambang beringin itu naik lantaran para petingginya sudah bersatu. "Kalau kita sudah bersatu seperti tadi, naik lagi Golkar. Kita lihat naik lagi jadi 12 persen dari 11 persen," ujarnya.
Baca: Buka HUT Ke-53 Partai, Setya Novanto: Golkar Pembela Pancasila
Sebelumnya, tim elektabilitas Partai Golkar, yang diketuai Yorry Raweyai, menyatakan temuan bahwa elektabilitas Golkar menurun dari 16 persen menjadi 11 persen. Penurunan elektabilitas tersebut di antaranya karena terjeratnya Setya Novanto dalam perkara korupsi e-KTP dan tidak berjalannya roda partai di daerah.
Tim itu pun merekomendasikan agar Setya nonaktif dari Ketua Umum dan menunjuk pelaksana tugas. Belakangan, Yorrys Raweyai digeser dari jabatannya sebagai Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar dan digantikan oleh Letnan Jenderal Purnawirawan Eko Wiratmoko.