TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengusulkan dirumuskannya aturan tentang pembinaan Pancasila yang mengatur kewajiban mengamalkan ideologi tersebut di semua lembaga. Aturan tersebut akan dirumuskan dalam bentuk rancangan undang-undang.
"Saya usulkan di forum ini agar kiranya dirumuskan wacana rancangan undang-undang tentang pembinaan ideologi Pancasila," kata Setya saat membuka acara Seminar Nasional Fraksi Partai Golkar MPR RI dengan tema "Revitalisasi Ideologi Pancasila sebagai Landasan Perjuangan Partai Golkar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta pada Kamis, 19 Oktober 2017.
Baca juga: Buka HUT ke-53 Partai, Setya Novanto: Golkar Pembela Pancasila
Seminar nasional tersebut merupakan kegiatan pertama, yang menandai dimulainya rangkaian HUT Partai Golkar ke-53. Tiba sekitar pukul 08.56 WIB mengenakan jas Golkar, Setya disambut oleh sejumlah Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar yang lebih dulu hadir.
Setya mengatakan RUU Pembinaan Pancasila harus mengatur kewajiban mengamalkan Pancasila sebagai prinsip dan nilai di seluruh lembaga, baik formal maupun informal. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini juga menginginkan pembinaan ideologi Pancasila yang lebih terarah dan terukur.
Politikus yang pernah ditetapkan sebagai tersangka korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ini mengatakan, Golkar akan menempatkan politik legislasi sebagai perwujudan ideologi Pancasila dan konstitusi Undang-undang Dasar 1945. Dia beralasan, jalur legislasi ditempuh sebab mewujudkan ideologi Pancasila dalam menyusun Undang-undang dan kebijakan bukan perkara mudah.
Ketua partai berlambang beringin ini mengajak seluruh kadernya untuk mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Saya tegaskan Partai Golkar akan membela dan menjadi benteng Pancasila," kata Setya Novanto.
BUDIARTI UTAMI PUTRI