TEMPO.CO, Bogor - Emir Qatar Syeikh Tamim Bin Hamad Al Thani menyampaikan bahwa dirinya tak hanya membahas peningkatan kerja sama saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal lain yang dibahas adalah masalah Rohingya.
"Kami juga berbicara tentang isu Rohingya," ujar Emir Qatar saat memberikan keterangan pers terhadap awak media di Istana Bogor, Rabu, 18 Oktober 2017.
Baca: Jokowi: Indonesia - Qatar Teken 5 Nota Kesepahaman
Di Rakhine State, Myanmar, tengah terjadi krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya yang tinggal di sana. Mereka dipaksa keluar dari permukiman mereka, bahkan ada yang menjadi korban jiwa. Adapun total korban di sana mencapai ratusan ribu.
Emir Qatar melanjutkan pihaknya juga berniat mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada etnis Rohingya di Rakhine State. Selain itu, ia juga ingin meminta Myanmar menyelesaikan masalah itu baik-baik. Karena itu, bantuan Indonesia penting lantaran Indonesia mendapat kemudahan akses dari Myanmar.
Selain membahas Myanmar, kata Emir Qatar, pihaknya juga membahas masalah blokade terhadap Qatar. Ia berkata, blokade tersebut berdampak terhadap masyarakat Qatar dan negara teluk secara luas. Sebagaimana diketahui, Qatar "diasingkan" oleh negara-negara Timur Tengah lainnya karena dianggap mendukung kelompok teroris.
Baca juga: Istana: Belum Ada Permintaan Pertemuan Jokowi dengan Anies-Sandi
"Kami sangat siap bersedia melakukan pembahasan untuk mencari solusi damai atas masalah itu. Qatar terbuka untuk membuka ruang negosiasi, ruang diskusi, bersama seluruh pihak," ujarnya.