TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia dan Qatar telah sepakat untuk meneken lima nota kesepahaman atau MoU. Adapun kelima nota kesepahaman itu berkaitan dengan pendidikan, transportasi udara, olahraga, kesehatan, serta pembentukan sidang komisi bersama.
"Kami sepakat untuk segera menindaklanjuti apa yang kami bicarakan dalam pertemuan bilateral tadi," ujar Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Rabu, 18 Oktober 2017.
Baca juga: Jokowi Curhat Soal Media Sosial di Indonesia: Kejam Banget !
Hari ini, Presiden Jokowi menerima kunjungan Emir Qatar Syeikh Tamim Bin Hamad Al Thani. Pertemuan ini untuk membahas berbagai kemungkinan kerja sama antara Indonesia dan Qatar. Di sisi lain, pertemuan ini sebagai kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Jokowi ke Qatar pada 2015 lalu.
Dalam kunjungan ini, Emir Qatar membawa rombongan besar. Selain membawa sembilan menteri, ia juga membawa puluhan pengusaha asal Qatar untuk mendetilkan kemungkinan kerja sama yang akan dibangun.
Pantauan Tempo di lokasi, penandatanganan MoU tersebut melibatkan menteri-menteri terkait. Dari Indonesia, menteri yang meneken MOU adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Sementara itu, dari Qatar, ada Menteri Luar Negeri Syeikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
Baca: JK Bocorkan Obrolan Kocak Jokowi dan Prabowo di Istana
Presiden Jokowi menambahkan pemerintah Indonesia dan Qatar juga sepakat untuk meningkatkan investasi di Indonesia, terutama di proyek berjalan. Salah satu di antaranya adalah Nebras Power di PT Payton Energy senilai 1,3 miliar Dollar AS. "Dan dengan PT Pembangkit Jawa Bali membangun PLTGU Sumbagut senilai 1 miliar Dollar AS," ujar Presiden Jokowi.
Terakhir, Presiden Jokowi menyampaikan dirinya juga meminta pemerintah Qatar untuk memperhatikan kondisi 43 ribu warga negara Indonesia yang bekerja di Qatar. "Mereka turut berkontribusi membangun Qatar," ujarnya mengakhiri.