TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kembali mengingatkan bahwa Anies Baswedan-Sandiaga Uno adalah gubernur dan wakil gubernur untuk semua warga Jakarta. Anies-Sandi, kata dia, bukan pasangan gubernur untuk satu kelompok saja.
"Gubernur itu kan gubernur untuk semua orang DKI, bukan gubernur satu kelompok," kata Luhut di Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2017. "Jadi saya titip tadi, Pak Anies sebagai gubernur, Pak Sandi sebagai wakil gubernur, untuk semua-lah, supaya Indonesia bagus," tuturnya.
Baca juga: Tiga Tahun Jokowi-JK, Luhut: Masih Banyak Perlu Kita Benahi
Luhut mengatakan ini saat menjawab pertanyaan soal ketidakhadiran Sandiaga Uno saat diundang dalam rapat Kementerian Koordinator Kemaritiman. Rapat itu dilakukan untuk membahas kelanjutan proyek reklamasi. Dalam dua kali undangan, Sandiaga membatalkan kehadiran di rapat tersebut.
Kebijakan Luhut soal reklamasi memang berbeda dengan Anies-Sandi. Dalam janji kampanye di pemilihan Gubernur DKI beberapa waktu lalu, Anies-Sandi menjanjikan bakal menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta. Di sisi lain, Luhut justru mencabut moratorium proyek reklamasi pada 5 Oktober 2017. Dengan pencabutan moratorium tersebut, proyek reklamasi akan dilanjutkan.
"Dari kami sudah selesai, bahwa tidak ada alasan untuk tidak diteruskan, karena kajian-kajian teknisnya semua sudah dilakukan," ujar Luhut.
Baca juga: Luhut Ingatkan Anies agar Menjadi Gubernur Seluruh Rakyat Jakarta
Pencabutan moratorium itu juga dilakukan Luhut atas permintaan Gubernur DKI Jakarta saat itu, yakni Djarot Saiful Hidayat. Djarot meminta moratorium dicabut beberapa pekan sebelum mengakhiri jabatannya pada 14 Okrober 2017. Hal itu dilakukan Djarot dalam surat bertanggal 23 Agustus 2017 dan 2 Oktober 2017.