TEMPO.CO, BANDUNG -Presiden Joko Widodo ternyata cukup terganggu dengan isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dituduhkan kepadanya. Selasa 17 Agustus 2017 malam, Presiden Jokowi curhat soal isu PKI itu saat bertemu dengan anggota Persatuan Islam Indonesia (Persis) di Bandung, Jawa Barat saat bertemu .
"Saya ingin blak-blakan ini, masalah yang berkaitan dengan PKI. Bersliweran cerita-cerita seperti itu," kata Presiden Jokowi saat silaturahmi dengan Keluarga Besar Jamiyyah Persis di Bandung.
BACA:Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!
Jokowi menuturkan, tudingan itu muncul sejak awal terjun ke dunia politik. Tuduhan itu muncul di media sosial. Salah satunya ada foto dirinya yang berdiri di sisi tokoh PKI DN Aidit yang sedang berorasi pada 1955.
"Di tahun 1955 ada waktu DN Aidit pidato di dekatnya ada foto saya di situ. Kok ya persis, ya memang gambar saya. Lah tahun 1955 kan saya belum lahir, waktu PKI dibubarkan tahun 1965 kan saya masih balita," katanya.
Menurut dia, informasi-informasi tidak benar yang bersliweran tersebut harus segera dijawab dan dikonfirmasi. "Tentu saja harus saya jawab, ini harus dijawab karena kalau dipercaya benar kan bahaya sekali," katanya.
BACA:Hari Kesaktian Pancasila, Jokowi: Sejarah PKI Tak Boleh Terulang
Hal itu diakuinya berlanjut hingga fitnah-fitnah ke keluarga dan orang tua Jokowi.
Oleh karena itu ia mempersilakan siapa saja untuk melakukan cross cek pada keluarganya. "Saya terbuka saja kami persilakan," katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden mengucapkan terima kasih kepada jajaran pengurus Persis yang telah menerimanya.
Kunjungan Jokowi ke Kantor Pusat Persis merupakan kunjungan balasan atas kunjungan jajaran pengurus ormas Islam tersebut yang telah dua kali ke Istana Kepresidenan.
ANTARA