TEMPO.CO, Semarang - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto mengaku belum tahu kapan rekomendasi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah keluar. "Tidak ada yang bisa memprediksi,” kata Bambang kepada Tempo.co, Selasa 17 Oktober 2017.
DPD sedang mempersiapkan survei elektabilitas tahap II terhadap seluruh bakal calon yang mendaftar melalui partainya. “Kami masih memberikan (kesempatan) semua pendaftar untuk melakukan sosialisasi, dan meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya.”
Baca: Sudirman Said Tak Masalah Jadi Wakil Gubernur di Pilkada Jateng ...
Sosialisasi yang diperintahkan oleh DPD dilakukan hingga 14 November 2017. Sembari memerintahkan sosialisasi, DPD juga melakukan survei tahap II yang bisa dilihat hasilnya pada akhir November.
Setelah survei, uji kelayakan dan kepatutan akan diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Uji kelayakan dan kepatutan akan dilakukan DPP PDIP.
Dalam survei tahap pertama yang diselenggarakan pada Juli-Agustus 2017, inkumben Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas 46,1 persen. Mantan Gubernur Jateng periode 2008-20013 Bibit Waluyo 7 persen. Sedangkan elektabilitas nama calon lainnya dari PDIP masih di bawah 10 persen.
Baca juga: Pilkada Jateng, KPU Gandeng Seniman Galang ...
Dalam pelaksanaan survei, Bambang mengaku tidak menggunakan survei pada umumnya. Survei yang dilakukan PDIP menggunakan investigasi mendalam dengan berdiskusi bersama pakar, serta stakeholder yang berkepentingan.
Bambang menolak menjelaskan mengenai kemungkinan berkoalisi dengan partai lain. Urusan koalisi, kata dia, diputuskan oleh DPP PDIP. Namun ia mengklaim selama ini telah berkomunikasi dengan partai lain melalui silaturahim partai se-Jateng yang diselenggarakan secara berkala.
Pada Pilkada Jawa Tengah 2018, PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung sendiri pasangan calonnya. PDIP memiliki kursi paling banyak di DPRD Jawa Tengah, yakni sebanyak 26 kursi.
FITRIA RAHMAWATI