TEMPO.CO, Depok - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku tidak siap berlaga di pemilihan kepala derah (pilkada) Jawa Barat. Ia menjelaskan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dua hari yang lalu hanya sekadar makan untuk mengobrol dan makan siang.
"Ketemu Bu Megawati hanya untuk makan siang," ujarnya singkat saat memberikan kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Selasa, 17 Oktober 2017.
Baca: 4 Partai Bikin Poros Baru di Pilkada Jawa Barat ...
Sebelumnya berhembus isu PDIP akan memasukan nama Susi yang akan dipasangkan dengan Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta dalam pilkada Jawa Barat. Dugaan itu semakin diperkuat dengan pertemuan antara Megawati dan Susi pada Ahad, 15 Oktober 2017. Pertemuan yang diadakan di DPP PDIP di Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 13.40.
Kedatangan Susi tepat setelah PDIP mengumumkan calon gubernur yang akan diusung dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Namun, Susi mengaku hanya datang karena ingin bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Sudah tiga bulan saya belum bertemu Ibu."
Baca juga: Golkar dan PDIP Sepakat Koalisi di Pilkada Jabar
Setelah sekitar satu jam, Susi bersama Megawati terlihat keluar bersama pukul 14.30. Setelah mendapat ciuman di pipi dari Megawati, Susi keluar dari gedung DPP PDIP.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tak menyinggung soal Pilkada Jawa Barat. Ia mengatakan kedatangan Susi ke kantor DPP PDIP untuk berkonsultasi dengan Megawati. Namun, ia belum tahu topik konsultasi itu. "Biasanya kalau seperti itu saya dapat arahan dari Ibu (Megawati)."
Hasto mengatakan Susi merupakan salah satu tokoh dari Jawa Barat yang layak untuk dimintai pendapatnya tentang daerah itu. Karena itu, PDIP mengundang Susi sebagai salah satu tokoh untuk dimintai pendapatnya terhadap Jawa Barat. "Bu Susi yang memahami Jawa Barat, dan dibesarkan di sana adalah sosok yang kompeten untuk berbicara soal Jawa Barat bersama tokoh-tokoh lain."
Baca juga: Penyebab Pidato Gubernur Anies Soal Pribumi Bikin Geger