TEMPO.CO, Makassar--Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan sejumlah kiai di Jawa Timur yang mendukungnya maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur membentuk tim sembilan. Pembentukan tim sembilan, kata dia, untuk memberikan solusi atau masukan serta menyusun program kerja yang dia tawarkan.
"Jadi tim yang dibentuk sejumlah kiai itu untuk menyusun program kerja termasuk penentuan calon pendamping di Pilgub Jatim," ucap Khofifah di Makassar, Senin 16 Oktober 2017.
Baca: Pilkada Jatim, Saifullah-Khofifah Picu Perpecahan Kalangan Kiai
Khofifah disebut-sebut bakal diusung sejumlah partai termasuk Golkar, NasDem dan Demokrat. Namun dia belum menentukan siapa yang bakal mendampinginya sebagai wakil gubernur. Adapun NasDem memberi keleluasaan Khofifah untuk menentukan calon pendampingnya sendiri.
Khofifah mengaku tidak mempermasalahkan bila dalam pemilihan gubernur nanti harus berhadapan dengan sesama kader Nahdlatul Ulama, yakni Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas.
Simak: PPP Isyaratkan Mendukung Khofifah di Pilkada Jawa Timur
Saifullah yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur ialah salah satu ketua Pengurus Besar NU. Dia juga pernah menjadi Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor. Adapun Azwar Anas pernah menjabat Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama. "Tidak ada masalah, karena Pilgub 2008 lalu saya berlawanan Pak Achmadi (Bupati Mojokerto saat itu) yang diusung PKB dan juga tokoh NU," tutur Khofifah.
Majunya kader-kader NU dalam Pilkada Jawa Timur membuat Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyerahkan keputusan kepada kiai, ulama dan pimpinan pesantren. Ahad kemarin, 15 Oktober 2017, Khofifah dan para kiai menggelar rapat tertutup di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur untuk membahas pencalonan tersebut.
DIDIT HARIYADI