INFO NASIONAL - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung program pemerintah dalam percepatan peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit. Dukungan BNI ditunjukkan dengan menggelontorkan kredit kepada para petani yang memiliki pohon kelapa sawit tua.
Pembiayaan khusus untuk peremajaan kebun kelapa sawit ini mulai disalurkan pertama kali kepada para petani di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Langkah ini juga merupakan bagian dari dukungan BNI terhadap program-program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi, serta menyejahterakan petani.
Dukungan BNI tersebut disampaikan dalam acara launching Penanaman Perdana Program Peremajaan Kebun Kelapa Sawit yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017. Hadir pula Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto.
“BNI adalah bank pertama yang bekerja sama dengan BPDP Kelapa Sawit memberikan bantuan dan fasilitas replanting kepada para petani kelapa sawit. Sebagai langkah awal, BNI berkomitmen mendukung penyaluran kredit kepada petani sawit Musi Banyuasin yang tergabung dalam wadah Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Jaya,” kata Catur. Pembiayaan ini akan disalurkan kepada petani anggota KUD Mukti Jaya, yang terdiri atas 88 kelompok tani (poktan) dengan anggota sebanyak 1.924 petani.
Catur mengatakan Kredit BNI tersebut akan digunakan untuk peremajaan kebun kelapa sawit yang dikelola para petani anggota KUD Mukti Jaya seluas 3.848 hektare. Lahan tersebut tersebar di enam desa di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin. “Pada tahap awal, pembiayaannya akan kami berikan kepada 473 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 61,81 miliar. Dengan adanya program launching Peremajaan Kebun Kelapa Sawit ini dan dengan adanya dukungan BPDP, kami optimistis program serupa dapat diteruskan di daerah lain untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan energi,” ujarnya.
Ketua Umum KUD Mukti Jaya Bambang Gianto mengatakan replanting menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Dana bantuan peremajaan seperti ini dibutuhkan masyarakat yang utamanya untuk memberikan motivasi dan meyakinkan para petani bahwa dengan bantuan ini dapat meringankan beban petani dalam proses peremajaan kebunnya. “KUD Mukti Jaya telah bekerja sama dengan BNI ini sejak 2000, sehingga ketika satu siklus kebun kelapa sawit ini sudah sampai dan harus di-replanting kita pun masih tetap bekerja sama dengan BNI karena merasa nyaman. Untuk kekurangan dana replanting kami bekerja sama dengan BNI melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sangat mudah dan cepat prosesnya. Dana kredit dari BNI ini digunakan pada saat memasuki tahun ketiga untuk melanjutkan peremajaan,” ucapnya.
Pengelolaan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu fokus pembiayaan industri di BNI. Kepercayaan pemerintah kepada BNI ditunjukkan dengan terpilihnya BNI sebagai salah satu bank pengelola dana perkebunan kelapa sawit.
Sebelumnya, program pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 18 Mei 2015. (*)