TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengatakan Ketua DPR Setya Novanto memimpin rapat pimpinan DPR untuk membahas agenda sidang paripurna. Menurut Fahri, Setya masih perlu pengobatan lebih lanjut meski kondisi kesehatannya membaik.
“Saya lihat dia masih punya kecenderungan mengantuk yang tinggi sekali, yang saya bayangkan itu mungkin datang dari satu penyakit yang harus diobati secara tuntas,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Kamis malam, 12 Oktober 2017.
Baca juga: Setya Novanto Menang Praperadilan, Fahri Hamzah: Alhamdulillah
Setya sempat dirawat di Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Premier sekitar tiga pekan akibat berbagai penyakit yang dideritanya, mulai vertigo hingga gangguan jantung.
Setya diketahui mulai aktif beraktivitas sejak Selasa kemarin dengan mendatangi Kompleks Parlemen. Keesokan harinya ia memimpin rapat pleno Partai Golkar yang membahas revitalisasi kepengurusan.
Kondisi kesehatan Setya sempat menjadi pembicaraan di publik. Setya sakit dan dibawa ke rumah sakit sehari sebelum ia diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Memprotes penetapannya sebagai tersangka, Setya mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 5 September 2017. Hakim tunggal Cepi Iskandar mengabulkan gugatannya pada Jumat, 29 September 2017, dan memerintahkan KPK menghentikan penyidikan. Tiga hari berselang dari putusan pengadilan, Setya keluar dari rumah sakit.
Menurut Fahri Hamzah, saat ini Setya terlihat lebih segar. “Dia sudah cukup fresh seperti dulu setelah katanya dia dipasang ring di jantungnya,” ucapnya.
AHMAD FAIZ