TEMPO.CO, Kendari-Ratusan pengurus Dewan Pimpinan Daerah tingkat I dan Dewan Pimpinan Daerah tingkat II Partai Golkar wilayah Sulawesi Tenggara menggelar unjuk rasa di kantor Partai Golkar Sulawesi Tenggara, Jalan Abdullah Silondae, Kecamatan Mandonga, Kamis, 12 Oktober 2017. Mereka memprotes pencalonan Ali Mazi sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara yang diusung oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Golar.
Massa berunjuk rasa di badan jalan sembari membentangkan spanduk bertuliskan "Kami kader Golkar Sultra menolak keras Ali Mazi sebagai cagub dari Partai Gokar. Kami punya bukti di tangan Ali Mazi Golkar Sultra terpuruk dan terpecah belah". Massa juga mengibarkan bendera setengah tiang sebagai wujud protes atas kebijakan DPP Golkar yang mengeluarkan surat rekomendasi terhadap Gubernur Sulawesi Tenggara periode 2003-2008 itu.
Baca: Pilkada Serentak 2017 di Provinsi Sulawesi Tenggara
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Kabupaten Konawe Selatan Bufi Sumantri mengaku kecewa dengan sikap DPP Golkar, dalam hal ini Ketua Harian Nurdin Halid, yang mengeluarkan rekomendasi dukungan terhadap Ali Mazi. Menurut Bufi pencalonan Ali Mazi melukai perasan pengurus Partai Golkar Sulawesi Tenggara.
“Kami di daerah sudah menggelar rapat dan hanya ada tiga nama yang diusulkan. Hasilnya tidak pernah mengusulkan Ali Mazi. Jadi ada apa tiba-tiba Nurdin Halid rekomendasi dia (Ali Mazi),” ujar Bufi.
Simak: KPK Geledah Rumah Istri Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam di Jakarta
Ketua Harian Partai Golkar Sulawesi Tenggara Imam Ghozali menilai aksi yang dilakukan pengurus serta kader merupakan hal yang lumrah. Mereka datang untuk menyuarakan aspirasi serta mengawal keputusan yang sudah disepakati. ”Merekalah yang nantinya akan mencari suara di lapangan," kata Imam.
Sebelumnya, beredar surat rekomendasi calon gubernur yang ditandatangani Nurdin Halid dan Idrus Marham. Dalam surat itu menunjuk Ali Mazi sebagai calon gubernur . Padahal dalam rapat pimpinan daerah terbatas 17 DPC Kabupaten/Kota pada September lalu, pengurus mengajukan tiga nama calon gubernur, yakni Bupati Muna, bekas Wali Kota Kendari Asrun dan istri Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, Tina Nur Alam.
ROSNIAWANTY FIKRI