TEMPO.CO, Bandung - Ketua Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Barat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tidak mempermasalahkan adanya Poros Baru yang diprakarsai partai Gerindra, PPP, PAN, dan Demokrat di Pilgub Jabar 2018.
"Sebagaimana saya sampaikan sebelumnya, poros Gerindra PKS sudah terbangun ya. Apa yang sedang dilakukan Gerindra dengan parpol lain upaya untuk perluasan koalisi yang kita juga sangat hargai," ujar Syaikhu, Kamis, 12 Oktober 2017.
Baca juga: 4 Partai Bikin Poros Baru di Pilkada Jawa Barat 2018
Pada Rabu lalu, koalisi partai Poros Baru untuk Pilgub Jawa Barat 2018 terbentuk. Poros tersebut terdiri dari Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan PPP.
Menurut Syaikhu, PKS tetap melakukan upaya komunikasi dan tetap yakin pada pembicaraan dengan pimpinan Gerindra, Prabowo Subianto sebelumnya.
"Saya percaya dan tahu persis sikap Prabowo dan komitmen beliau. Kalaupun ada muncul nama baru sebagai suatu upaya menimbang nama-nama itu dalam peluangnya muncul di Pilgub Jabar," katanya.
Terbentuknya poros baru itu secara tidak langsung membuat Gerindra tidak perlu berkoalisi dengan PKS guna mencalonkan nama cagub-cawagub yang akan bertarung di Pilgub Jawa Barat nanti. Kursi yang terkumpul pun melebihi syarat minimal 20 kursi di DPRD Jawa Barat lantaran poros baru total memiliki jumlah 36 kursi.
"Bagi PKS sudah tahu kita bergaul dengan Gerindra bukan satu atau dua tahun lah. Bahwa PKS sudah komitmen dengan Gerindra begitupun sebaliknya. Jadi upaya-upaya yang lain itu kalaupun saya bergaul dan komunikasi dengan parpol lain itu upaya perluasan," kata dia.
Meski begitu, Syaikhu optimistis pasangan Deddy Mizwar - Ahmad Syaikhu bakal maju di bursa Pilgub Jabar 2018. Namun, kalaupun pasangan Demiz-Syaikhu kembali dirobak, pihaknya tak mempersoalkan akan hal itu.
AMINUDDIN A.S.
Baca juga: Survei Pemilu 2019: Resep Jokowi Kalahkan Penantang Baru