TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kepemilikan senjata api AK101 yang ditemukan di lokasi penembakan 3 anggota Brimob di penambangan penambangan Sarana Gas Trembul, Blora, Jawa Tengah. Peristiwa itu terjadi pada Selasa petang, 10 Oktober 2017.
Tito menyampaikan, apabila nanti ditemukan ada pelanggaran dalam tata cara pemilihan senjata api, penggunaan, hingga pembinaan dan pengawasan, pihaknya akan memberikan sanksi kepada pimpinan tugas yang bersangkutan. Ia pun berharap, insiden penembakan yang terjadi di Blora itu tidak menjadi poin untuk menggeneralisir bahwa seluruh anggota Polri abai dalam penggunaan senjata.
Baca: Begini Kronologi Penembakan 3 Anggota Brimob di Blora
Ia menuturkan bahwa ada ribuan anggota kepolisian yang memegang senjata api. Selama ini, menurut dia, juga tidak ada masalah. "Ini hanya satu dari oknum anggota yang melakukan pelanggaran," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2017.
Di lokasi penambangan di Blora itu, tiga anggota Brimob tewas. Ketiga korban itu adalah Brigadir Budi Wibowo, 30 tahun, Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Kepala Bambang Tejo (36). Bambang diduga sebagai pelaku penembakan. Ia menembak kedua rekannya, setelah itu bunuh diri.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengatakan senjata itu berada di dekat jenazah Bambang Tejo. Condro mengungkapkan terdapat luka tembak di kepala Bambang. Sementara itu, dua rekannya Budi Wibowo dan Ahmad Supriyanto mengalami luka tembak di bagian tubuhnya.
Baca juga: Jenis Senjata Ini yang Menewaskan 3 Anggota Brimob di Blora
Kapolri menambahkan, dugaan sementara motif penembakan tiga anggota Brimob di Blora itu adalah masalah pribadi. "Untuk sementara motifnya pribadi, maslaah stres karena utang," katanya. Namun pihaknya masih melakukan investigasi internal terkait insiden tersebut.
Baca juga: Pak Jokowi, Ternyata Inilah Pemicu Heboh Senjata Brimob