Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pembongkaran Kios di Jalur Puncak Rusuh

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Cianjur - Penertiban kios di sepanjang Jalur Puncak, Cianjur, Jawa Barat, rusuh, Rabu, 11 Oktober 2017. Kericuhan terjadi setelah pedagang yang sudah puluhan tahun mengais rezeki dengan membuka kios kopi dan rokok di sepanjang jalur tersebut menolak untuk ditertibkan.

"Jelas kami kecewa dan menolak karena pemerintah dengan seenaknya menertibkan, tanpa mereka pikirkan nasib kami yang sehari-hari mengais rezeki untuk biaya hidup keluarga kami," kata Dedi Fals, 43 tahun, pedagang di Jalan Raya Pasekon, Cipanas, Rabu.

Berita lain: Rusuh di Puncak, Penjaga Vila Siapkan Bom Molotov

Pedagang sempat memblokir jalan dengan membakar material kayu dari bongkaran kios di tengah jalan. Akibatnya, antrean panjang kendaraan terjadi di sepanjang Jalur Puncak.

Namun aksi tersebut tidak berlangsung lama setelah petugas gabungan menyingkirkan material yang dibakar serta memberikan waktu untuk pedagang menyampaikan aspirasinya pada beberapa orang petugas.

Pedagang kecewa dengan kebijakan penertiban yang dilakukan Pemkab Cianjur terhadap ratusan kios yang sudah berdiri sejak puluhan tahun itu. Mereka menilai pembongkaran tanpa memberikan solusi untuk pedagang agar dapat kembali mengais rezeki.

Menurut Dedi, seharusnya Pemkab Cianjur memberikan solusi bijak dengan merelokasi pedagang ke lokasi lain untuk kembali berjualan. "Ini tidak, mereka main bongkar saja, sementara kami harus memikirkan nasib kami sendiri," katanya.

Uus Hendra, 42, warga Kampung Cijedil RT 02/01, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, bingung dengan rencana Satpol PP Cianjur untuk menertibkan puluhan pedagang yang ada di sepanjang jalur tersebut.

Petugas penegak peraturan daerah (perda) itu memberikan tenggang waktu hingga Selasa atau berbarengan dengan dikeluarkannya surat peringatan ketiga. "Kami tidak tahu harus pindah berdagang ke mana kalau warung yang kami tempati untuk mencari rezeki selama hampir delapan tahun ini harus ditertibkan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bagian Humas Pemkab Cianjur Pratama Nugraha mengatakan, pada dasarnya bangunan milik pedagang telah menyalahi aturan karena berdiri di lahan yang bukan peruntukannya. Terlebih lokasi tersebut termasuk ke dalam jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

Sehingga, kata dia, ratusan kios harus dibongkar. Salah satunya untuk mencegah kerusakan saluran air dan merusak jalan. Pembongkaran tersebut merupakan instruksi dari Kementerian PUPR yang memuat perintah agar pemerintah daerah menertibkan bangunan yang berada di saluran air dan bahu jalan.

"Berdasarkan kebijakan pemkab karena kios tersebut bukan bangunan resmi maka tidak ada relokasi dan pedagang sadar akan hal tersebut. Sehingga tidak banyak tuntutan relokasi sampai sejauh ini," katanya.

Hingga saat ini, Pemkab Cianjur belum memiliki kebijakan lebih lanjut terkait nasib pedagang. Wacana relokasi sejauh ini belum menjadi opsi pemerintah setempat.

Namun pembongkaran yang berujung rusuh itu dilakukan untuk menjawab instruksi pemerintah pusat yang nantinya berdampak pada pelebaran jalan dari wilayah Bogor.

ANTARA

Baca juga: Pak Presiden, Ternyata Inilah Pemicu Heboh Senjata Brimob

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

31 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.


Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

35 hari lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Rahmat Bagja ditemui di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, pada Rabu, 13 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo.
Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.


Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

41 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.


34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

46 hari lalu

Warga Rempang yang menolak relokasi ikut memberikan dukungan kepada terdakwa aksi bela Rempang dalam sidang, Senin 4 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah


Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Human interest - Peserta perang antar suku di Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua. Tempo/Rully Kesumaru
Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.


Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya
Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas


Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya
Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.


Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makan di warung bakso di Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 29 Januari 2024. Keduanya diketahui baru meresmikan Graha Utama Akademi Militer Magelang. Tim Media Prabowo Subianto
Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count


Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.


Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Pusat penahanan migran Ponte Galeria terlihat di dekat Roma, Italia, 6 Mei 2017. Gambar diambil 6 Mei 2017. REUTERS/Steve Scherer
Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah