TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah acara di Pondok Pesantren Annuqayah, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, baru-baru ini, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid menyampaikan pandangannya terhadap sosok Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Presiden kita ini pekerja keras yang luar biasa. Walaupun badannya kurus, staminanya sangat tinggi, melebihi orang yang cadangan lemaknya banyak seperti saya ini," kata putri presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid, itu.
Yenny menyebutkan, dari pagi sampai malam nonstop, Jokowi menghadiri acara demi acara, menyapa masyarakat, dan meninjau langsung proyek-proyek yang berkaitan dengan kemaslahatan masyarakat.
"Beliau memerintahkan bawahannya agar terus melayani rakyat. Beliau presiden yang berasal dari rakyat dan bekerja untuk rakyat," ujarnya, yang juga Direktur Wahid Foundation.
Baca juga: Tiga Cawapres Jokowi Versi Charta Politika: Gatot, Tito, dan SMI
Wahid Foundation bekerja sama dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) menggelar Peringatan Hari Perdamaian Dunia di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Jawa Timur, Minggu, 8 Oktober 2017, yang juga dihadiri Presiden.
Yenny mengatakan, ketika UN Women menghubungi pihaknya untuk membuat acara Peringatan Hari Perdamaian Dunia yang melibatkan kelompok perempuan di tengah masyarakat, dirinya langsung tertuju ke Madura.
"Bukan karena suami saya dari Madura, lho. Akan tetapi karena karakter perempuan Madura yang dikenal sebagai pribadi yang ulet, pekerja keras, religius, serta senang bergotong royong, sama seperti Presiden kita ini," ucapnya.
Menurut dia, pihaknya dan UN Women juga mengembangkan program penguatan ekonomi keluarga. Perempuan akan dibantu dalam mendapatkan tambahan penghasilan untuk keluarga.
Mereka bisa tetap di rumah untuk mengurus anak-anak sambil mengembangkan usaha kecil guna meningkatkan pendapatan keluarga.
Baca juga: Charta Politika: Elektabilitas Prabowo Turun, Jokowi Naik
Di sisi lain, menurut Yenny, perempuan juga dibekali dengan nilai-nilai perdamaian yang dapat diterapkan di lingkungan masing-masing sehingga tidak mudah terpancing oleh orang yang memprovokasi dan ingin menciptakan konflik di tengah masyarakat.
Menurut dia, gerakan itu juga merupakan respons atas keinginan Jokowi, yang menggagas penguatan ekonomi keumatan.
"Beliau telah bekerja keras melakukan banyak upaya untuk mengikis kesenjangan ekonomi yang ada di tengah masyarakat. Mari kita doakan beliau diberikan kekuatan dalam memimpin bangsa kita, diberikan kesehatan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia yang adil dan sejahtera," tuturnya.
Baca juga: Pemilu 2019: Elektabilitas Jokowi & Penantang Baru