TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta pemilihan umum 2019. Partai ini menjadi partai ketiga yang datang mendaftar ke KPU.
"Hari ini seluruh pengurus DPP PDIP mendapat tugas dari Ibu Megawati Sukarnoputri menggunakan seluruh kepercayaan yang diberikan rakyat dengan mengikuti tahapan-tahapan penyelenggaraan pemilu," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Oktober 2017.
Baca: Pilpres 2019, PDIP Minta Satu Paket Capres dan Cawapres
Hasto mengatakan, sebagai partai politik yang dipercaya rakyat dengan memenangi pemilu pada 2014, PDIP berkomitmen mengikuti semua tahapan pemilu dengan sebaik-baiknya. "Perlu kami sampaikan bahwa seluruh persyaratan yang diperlukan KPU sebagaimana termuat dalam Sipol kami penuhi dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
PDIP, kata Hasto, memberi dukungan sepenuhnya terhadap upaya KPU menyajikan sistem informasi partai politik (Sipol) yang sebaik-baiknya. Sistem tersebut memungkinkan publik mengakses seluruh informasi terkait dengan keberadaan parpol di Indonesia. Namun ia tak memungkiri masih ada kekurangan dalam pengaplikasian Sipol. Misalnya identifikasi nomor kartu tanda penduduk di Papua. "Kondisi ini menyebabkan pengisian Sipol kurang sempurna, tapi kami berjuang keras dan akhirnya syarat-syarat itu dapat kami penuhi," ujarnya.
Baca: Golkar dan PDIP Sepakat Koalisi di Pilkada Jabar
Meskipun demikian, secara keseluruhan, PDIP mengapresiasi keberadaan Sipol untuk mengintegrasikan seluruh data pemilu parpol.
Dalam proses pendaftaran hari ini, PDIP menghadirkan berbagai jenis ragam kebudayaan dari seluruh Indonesia. Di antaranya Sisingaan dan marawis. Hasto mengatakan hal tersebut dilakukan karena PDIP ingin menampilkan wajah politik tidak hanya sebagai wajah kekuasaan, tapi juga kebudayaan.