TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan sebagian besar masyarakat Indonesia merasa puas dengan kinerja kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hasil survei tersebut mencatat 68,3 persen responden merasa puas dengan kinerja Jokowi, sisanya 29,5 persen mengatakan tidak puas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, meski tingkat kepuasan masyarakat tergolong tinggi, tingkat penerimaan masyarakat (approval rating) terhadap Jokowi masih cenderung stabil. Artinya, ada faktor lain selain kinerja yang membuat orang puas ataupun tidak puas terhadap pemerintahan Jokowi.
Baca: Tiga Survei Berbeda, Elektabilitas Jokowi di Bawah 50 Persen
"Penerimaan itu fluktuatif, pernah jeblok di Juni 2015, naik Januari 2016. Dan sejak Maret 2016, approval rating-nya stabil pada angka 60-an persen sampai sekarang," katanya di kantor Indikator di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Oktober 2017.
Selain Indikator Politik, sejumlah lembaga survei lain menyatakan masyarakat merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Saiful Mujadi Research and Consulting, misalnya, mencatat angka yang hampir sama, yakni 68 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja Jokowi. Mirip dengan survei sebelumnya, lembaga CSIS juga menyatakan 68 persen masyarakat merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.
Baca Juga:
Baca: Bantah Tiga Survei, Charta Politika: Elektabilitas Jokowi Naik
Meski demikian, Burhanuddin menuturkan tingkat kepuasan publik tersebut tak serta merta mencerminkan tingkat dukungan politik. Meski banyak masyarakat yang merasa puas terhadap Jokowi, hasil survei juga menemukan kecenderungan masyarakat yang puas tersebut belum tentu akan memilihnya kembali jika maju dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. "Ada faktor lain soal ideologi, hati, dan seterusnya," ujarnya.
Survei Indikator Politik terhadap kepuasan pemerintahan Jokowi ini menggunakan 1.220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen. Selain itu, pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Waktu survei dilakukan pada 17-24 September 2017.
Baca juga: Pemilu 2019: Jokowi Bisa Kalahkan Penantang Baru, Jika…