Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pindad Baru Mampu Produksi 165 Juta Butir Peluru

image-gnews
Seorang pengunjung mencoba menembak menggunakan G2 Elite buatan PT Pindad (Persero) di IDB Expo, JCC, 21 September 2017. Tempo/Vindry Florentin
Seorang pengunjung mencoba menembak menggunakan G2 Elite buatan PT Pindad (Persero) di IDB Expo, JCC, 21 September 2017. Tempo/Vindry Florentin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia masih kekurangan amunisi kaliber kecil (MKK). Kebutuhan nasional amunisi itu mencapai dua-tiga kali lipat dari kemampuan produksi PT Pindad (Persero).

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, Divisi Munisi Pindad yang berlokasi di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tahun ini diproyeksikan baru mampu memproduksi 165 juta butir peluru, dari kebutuhan nasional sekitar 300 juta butir peluru per tahun. Peluru sebanyak ini untuk memenuhi kebutuhan militer, kepolisian, bidang pertahanan lainnya, serta olahraga menembak.

“Untuk itu, kami bertekad meningkatkan produksi MKK dengan memperluas maupun membangun pabrik baru di sini sehingga nantinya pada 2019 kami bisa memproduksi sebanyak 275 juta butir peluru,” kata Abraham seusai prosesi peletakan batu pertama perluasan pabrik amunisi dan peresmian produk baru PT Pindad di Malang, Senin sore, 9 Oktober 2017.

Baca juga: Perbakin Anggap Akurasi Peluru Produksi Pindad Tak Bagus

Ambisi memenuhi kebutuhan nasional amunisi didukung dengan ketersediaan dana yang cukup besar. Pada tahun ini Pindad menerima dana penyertaan modal negara atau PMN sebesar Rp 700 miliar. Abraham merinci, sebanyak Rp 400 miliar dimanfaatkan untuk pembangunan pabrik beserta mesin-mesin produksinya, serta sisa dana diberikan kepada Direktorat Pengembangan Teknologi dan Direktorat Industri. Abraham optimistis seluruh dana bisa terserap.

Menurut Abraham, target produksi peluru sebanyak 275 juta butir per tahun dianggap cukup aman untuk memenuhi segala kebutuhan. Kebutuhan riil yang bisa mencapai 2-3 kali lipat dari produksi akan diatasi dengan cara bermitra dengan vendor-vendor dari luar negeri, seperti dari Ceko dan Kanada.

“Kerja sama itu bisa berbentuk joint production dan built over transfer (BOT). Namun semuanya masih dalam kajian, belum ada keputusan apa pun yang bersifat final,” ujar Abraham.

Abraham optimistis target produksi tercapai sehingga pendapatan perusahaan pun bisa terus meningkat. Tahun ini Pindad memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun, naik dari realisasi pendapatan 2016 yang sebesar Rp 2,3 triliun. Sedangkan tahun 2018 diproyeksikan pendapatan naik lagi antara Rp 2,9 triliun sampai Rp 3 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Mayor Jenderal TNI Dominicus Agus Riyanto mengatakan keberadaan Pindad sangat penting dan vital bagi eksistensi TNI, terutama bagi TNI Angkatan Darat karena menyokong ketersediaan amunisi dan alat utama sistem persenjataan. Ia mengibaratkan hubungan TNI Angkatan Darat dan Pindad laksana juru masak dan konsumen.

Baca juga: Institusi Non Militer Pengguna Senjata Harus Seizin Polri

“Jika masakannya enak, langsung ditelan. Namun jika tidak enak, maka dimuntahkan atau dilepeh, dengan memberikan masukan-masukan kepada kokinya agar dilakukan perbaikan-perbaikan,” kata Agus Riyanto.

Sedangkan Laksamana Muda TNI Siwi Sukma Adji meminta Pindad untuk giat meningkatkan kemampuan diri dan kapasitas produksi seturut peningkatan kemampuan TNI di tingkat internasional. “Peningkatan performa TNI juga ditentukan oleh kinerja industri militernya seperti Pindad,” kata Siwi Sukma.

Bekas Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat itu juga mengingatkan Pindad untuk lebih ketat memperhatikan spesifikasi produk supaya memenuhi spesifikasi persenjataan internasional sehingga bisa dipakai untuk kegiatan berskala internasional seperti digunakan dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Acara tersebut ditutup dengan peresmian produk senjata terbaru, yakni Senjata Penembak Runduk 4 (SPR 4), serta melihat tank dan panser, serta mesin pertanian buatan Pindad. Salah satu tank yang dipamerkan adalah purwarupa atau prototipe medium tank Kaplan MT buatan bersama FNSS Turki dan Pindad. Tank ini sebelumnya ditampilkan dalam upacara peringatan ulang tahun ke-72 TNI pada 5 Oktober lalu di Cilegon, Provinsi Banten, kemudian dibawa ke Malang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

13 hari lalu

Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus dalam Rapat Paripurna di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (4/4/2024). Foto : Eno/Andri
Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F. Paulus, menyerukan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengevaluasi sistem pergudangan amunisi.


TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

13 hari lalu

Warga yang kembali dari tempat pengungsian membersihkan area sekitar rumah setelah peristiwa kebakaran dan ledakan di gudang amunisi Kodam Jaya Ciangsana, Kabupaten Bogor, Senin, 1 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.


7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

13 hari lalu

Petugas penjinak bahan peledak Denzipur 3 Kodam Jaya menyisir daerah rumah warga terdampak kebakaran ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya di Desa Parung Pinang, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 1 April 2024. Penyisiran tersebut untuk mencari serpihan-serpihan bahan peledak yang sekiranya terlempar akibat ledakan dan terjatuh di kawasan rumah warga. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijay
7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.


Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

14 hari lalu

Tangkapan layar detik-detik terjadi ledakan dahsyat pada insiden kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) petang. FOTO/video Istimewa
Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

Untuk amunisi yang sudah rusak berat atau kadaluarsa, pemeliharaan dilakukan dengan tahap penyingkiran amunisi.


Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

14 hari lalu

Warga memperlihatkan video ledakan di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Sabtu, 30 Maret 2024. Gudang yang meledak itu berisi amunisi yang telah kedaluwarsa. Usia dari sejumlah amunisi itu diperkirakan sudah lebih dari 10 tahun. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

Umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya.


Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

15 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.


Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

15 hari lalu

Tangkapan layar detik-detik terjadi ledakan dahsyat pada insiden kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) petang. FOTO/video Istimewa
Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

Penyebab ledakan amunisi kedaluwarsa ditengarai karena terjadi gesekan antar amunisi sehingga menimbulkan asap dan menyebabkan ledakan.


Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

16 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.


Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

16 hari lalu

Pangdam Jaya Mayjen Mohamad Hasan menghadiri Simulasi Sispamkota menjelang Pemilihan Umum 2024, Rabu, 18 Oktober 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi.


Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

16 hari lalu

Personel Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI AD berusaha menjinakkan material diduga sisa bahan peledak dan amunisi dampak dari ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya Ciangsana yang terlempar hingga perumahan Cluster Visalia di Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2024. Penyisiran yang dilakukan dengan mobil penjinak bahan peledak, detektor, dan peredam ledakan dengan daya eksplosif tinggi tersebut bertujuan meminimalisir serpihan sisa ledakan pada Sabtu (30/3) petang agar tidak membahayakan warga. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, mengatakan area ledakan gudang peluru sudah kembali aman.