TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mangkir saat akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong pada Senin, 9 Oktober 2017. Setya Novanto beralasan tak hadir karena sedang melakukan pemeriksaan kesehatan setelah sepekan keluar dari rumah sakit.
Setya Novanto sebetulnya sudah sempat menghadiri agenda internal Partai Golkar. Salah satunya adalah pada Jumat malam pekan lalu, ia menghadiri pertemuan bersama ketua DPD tingkat satu Golkar di Hotel Dharmawangsa.
"Ketua umum dalam keadaan sakit tapi demi untuk Partai Golkar, kami menghormati undangan itu, dan ketua hadir juga," kata Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Golkar, Roem Kono, di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 9 Oktober 2017.
Baca juga: Soal Dokumen FBI, Kasus E-KTP dan Setya Novanto
Roem menjelaskan, saat itu rapat mendengarkan penjelasan dari Setya seputar situasi terkini dan konsolidasi partai. "Jadi kami berdiskusi," ucapnya.
Agenda lain yang kemungkinan akan dihadiri Setya adalah rapat pleno DPP membahas revitalisasi kepengurusan. Roem menuturkan rapat ini akan digelar dalam satu atau dua hari ke depan. "Tapi kami belum tahu, mungkin bisa (rapat) di rumahnya atau di mana beliau bisa, kan masih sakit," katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan dalam rapat pleno itu Setya Novanto akan mengumumkan secara resmi struktur kepengurusan Golkar yang baru.
Baca juga: Setya Novanto Segera Umumkan Penggantian Pengurus DPP Golkar
Agenda Setya Novanto bersama Golkar akan berlanjut sampai akhir bulan. Pada 20 Oktober mendatang, Setya akan menjadi inspektur upacara dalam acara ziarah kader dan pengurus Golkar ke Taman Makam Pahlawan. "Ketum pasti hadir," ujarnya.
Agenda penting lain yang akan dihadiri Setya Novanto adalah Rapat Kerja Nasional Partai Golkar dan peringatan ulang tahun Golkar di Makassar yang jatuh pada 28-29 Oktober.