Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejaksaan Targetkan Enam Kasus Dilimpahkan ke Pengadilan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kejaksaan Agung akan memprioritaskan pengusutan enam kasus korupsi selama tiga bulan ke depan. Enam kasus itu adalah kasus Bulog, dengan tersangka Widjanarko Puspoyo, kasus pasar Induk Agribisnis Surabaya, kasus LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), BNI Medan, Asabri dan Penjualan aset BPPN atau kasus Wihendra. Sekretaris Jaksa Muda Pidana Khusus, Kemas Yahya Rahman, mentargetkan kasus tersebut sudah dilimpahkan ke pengadilan tiga bulan ke depan. Jika target tak terpenuhi? Kemas menyatakan, target itu bukan target mati. Namun Kejaksaan Agung memiliki mekanisme ganjaran dan hukuman terhadap tim penyidik. "Tapi kami belum bisa jelaskan," kata dia. Kemas menjelaskan kasus dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) akan diusut satu per satu. "Kami akan urai semua kasus," katanya. Kejaksaan, kata Kemas, sudah memiliki gambaran atas penanganan kasus BLBI ini. "Termasuk kasus yang SKL-nya dipertanyakan," kata Kemas. SKL adalah Surat Keterangan Lunas dari Pemerintah. Jika ada kasus BLBI ternyata adalah kasus perdata, maka kejaksaan akan menyerahkan kepada Departemen Keuangan. Adapun kasus BLBI yang sudah SP3 (surat penghentian penyidikan perkara), Kemas menjelaskan, bisa dibuka kembali jika ditemukan bukti baru. Saat ini, kejaksaan telah meminta 80 jaksa khusus untuk diseleksi, untuk menangani kasus BLBI ini. "Kami akan seleksi jadi 35 jaksa," kata Kemas. Mengenai kasus korupsi pabrik mobil PT Timor, Kemas menyatakan, akan memprioritaskan kasus ini pada tiga bulan berikutnya. Soal kasus penjualan kapal tangker VLCC Pertamina, Direktur Penyidikan di Jaksa Muda Pidana Khusus, M Salim, menyatakan, kejaksaan sedang memeriksa mantan Direktur Utama Pertamina Baihaki Hakim. Kasus ini, kata Salim pernah disidik bersama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kini kami sidik sendiri," kata dia. Menurut Salim, materi pemeriksaan masih sama dengan ketika penyelidikan bersama dengan KPK. "Hanya fokusnya lebih mendalam," kata Salim. Muhammad Nur Rochmi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

14 Agustus 2022

Korlantas Polri akan berlakukan TNKB atau pelat nomor kendaraan berwarna putih mulai pertengahan 2022.
Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

Melansir On the Road Trends, aturan pemasangan pelat nomor ini kemudian diikuti oleh beberapa negara, seperti Jerman pada 1896 dan Belanda pada 1898.


Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

5 Juni 2022

Ilustrasi plat kendaraan bermotor warna putih. Autodeal.com.ph
Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

Pelat nomor kendaraan berwarna putih diatur dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2021..


Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

28 Juli 2019

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya menjelaskan sistem tilang elektronik kepada warga saat Grand Launching Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 25 November 2018. Direktorat lalu lintas Polda Metro Jaya resmi meluncurkan sistem tilang elektronik (E-TLE ) hari ini. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

Terkait kasus tilang elektronik yang berbuntut panjang, Ditlantas Polda Metro, Komisaris Muhammad Nasir, menyebut plat nomor palsu bisa dibedakan.


Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

28 November 2013

Stiker pembatasan kendaraan untuk pelat nomor ganjil (warna hijau, bawah) dan untuk pelat nomor genap (warna merah, atas) yang dikeluarkan  Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan tanda hologram di Jakarta, Rabu (6/3). Nantinya stiker ini harus terpasang pada setiap mobil milik warga Ibu Kota. TEMPO/Tony Hartawan
Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

"Sudah dua minggu pelat nomor kosong."


Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

4 Februari 2013

Dok. Tempo
Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

Polisi sedang mendalami fakta dan dokumen.


Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

3 Desember 2012

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Mabes POLRI, Inspektur Jendral Djoko Susilo berjalan didampingi sejumlah petugas Kepolisian untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta Selatan, (03/12). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

Kasus yang ditelisik KPK ini merupakan proyek berbiaya Rp 700 miliar selama tahun anggaran 2009-2011.



Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

30 November 2012

TEMPO/Machfoed Gembong
Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

Mereka harus menjalani eksekusi, yakni dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan untuk menjalani masa hukumannya.


MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

28 November 2012

Agusrin M. Najamuddin Gubernur Bengkulu nonaktif. yustisi.com
MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

DPRD menyambut baik putusan soal Agusrin dan berharap agar segera ada gubernur definitif di Bengkulu.


Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

28 November 2012

Petinggi Adhi Karya, Enny Susanti usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, (01/06). Dia sebagai saksi dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi pembangunan kompleks olahraga Hambalang, Sentul, Jawa Barat. TEMPO/Seto Wardhana.
Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

Penggeledahan dilakukan di rumah Henny Susanti, rumah M. Arif. Taufiqurahman, dan rumah Anis A.


Kejaksaan Bojonegoro Buru Bambang Santoso

28 November 2012

TEMPO/Machfoed Gembong
Kejaksaan Bojonegoro Buru Bambang Santoso

Tersangka dianggap menyulitkan proses penyidikan dalam perkara kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Blok Cepu sebesar Rp 3,8 miliar.