TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif berharap ada political will yang baik dari pihak pemerintah maupun DPR agar KPK tak dilemahkan. Menurut Laode, belajara dari Corrupt Practices Investigation Bureau atau KPK-nya Singapura, dukungan pemerintah dan DPR amat diperlukan.
"Saya tanya direktur CPIB, bagaimana sih supaya lembaga anti korupsi itu kuat. Jawabannya, itu tergantung pada political will," ujar Laode saat menjadi pembicara di Kampus Salemba Universitas Indonesia, Kamis, 5 Oktober 2017.
Baca juga: Curhat Laode Syarif Soal Praperadilan Setya Novanto ke Iluni
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini, KPK diterjang berbagai upaya pelemahan. Salah satunya adalah Pansus Hak Angket KPK di DPR yang bertujuan memangkas sejumlah kewenangan KPK. Selain itu, KPK kalah untuk kesekian kalinya oleh hakim pengadilan terkait praperadilan tersangka kasus korupsi.
Laode berkata, sejauh ini baru political will pemerintah atau eksekutif saja yang bagus. Sebab, pihak eksekutif masih konsisten menentang segala bentuk pelemahan KPK.
Baca juga: KPK: Stop Minta-Minta Sama Pengusaha
Bahkan, kata Laode, pemerintah hendak melibatkan KPK dalam penerapan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi. Komunikasi dengan Kantor Staf Kepresidenan masih berjalan soal itu.
"Draft Stranas itu masih disiapkan. Banyaklah dukungan pemerintah," ujar Laode menegaskan.
Baca juga: Pimpinan KPK: Sikap Kami terhadap Pansus Angket Tidak Berubah
Nah, untuk dukungan dari legislatif atau parlemen, Laode menyatakan dukungan mereka masih kurang. Hal itu terlihat dari adanya Pansus Hak Angket KPK. Ia berharap hal itu segera berubah. "Dari eksekutif supportnya bagus, kami berharap dari parlemen ada sikap yang sama," ujar Laode.
Terakhir, Laode menyampaikan bahwa saran dari CPIB tak hanya political will saja. Menurut CPIB, KPK juga harus konsisten melakukan penindakan. Hal itu untuk menunjukkan bahwa KPK niat bekerja.
Baca juga: Presiden Jokowi: Saya Tak Akan Membiarkan KPK Diperlemah
"Soal pencegahan saja, mereka mengatakan bahwa pencegahan terbaik adalah secara rutin melakukan penindakan. Ibaratnya, pertahanan terbaik adalah dengan terus menyerang. Tak heran, mereka kasus 10 dollar pun ditangani," ujar Laode.