TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Agung Bali sudah hampir dua pekan berstatus awas atau berada di level IV. Gubernur Bali Made Mangku Pastika akan bersembahyang bersama warga saat Purnama Sasih Kapat di Pura Besakih, Karangasem, pada Kamis, 5 Oktober 2017.
"Pagi, saya pantau dulu Gunung (Agung), kan begitu. Iya dong. Masak, gerudug-gerudug mau meletus pergi ke situ juga. (Itu) namanya nekat," katanya di kantor Gubernur Bali, Rabu, 4 Oktober.
Pura Besakih masuk kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung. Pada Sabtu, 23 September, Pura Besakih sudah ditutup untuk dikunjungi wisatawan karena Gunung Agung sudah berstatus awas.
"Gubernur, kalau di Bali, ada posisi itu namanya Murdaning Jagat Bali. Mudah-mudahan rakyat kita tetap aman, sejahtera," tuturnya.
Baca juga: Pakar ITB Memprediksi Lahar Panas Gunung Agung Mengalir ke Utara
Adapun Penglingsir Desa Adat Besakih I Wayan Gunatra mengatakan warga yang sudah di pengungsian akan meluangkan waktu untuk sembahyang bersama. "Ini berkaitan dengan rutinitas upacara setiap Purnama Kapat, jadi setahun sekali," ujarnya.
Gunatra menjelaskan, pelaksanaan sembahyang akan berlangsung sekitar pukul 12.00 Wita."Memohon anugerah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar Gunung Agung ini tidak meletus. Kalau toh meletus, tidak membawa malapetaka," ucapnya.
Menurut dia, tidak semua anggota keluarga ikut dalam persembahyangan di Pura Besakih. "Perwakilan saja karena mengingat kondisi Gunung Agung saat ini, dan Besakih sudah masuk KRB. Di tingkat rumah tangga juga ada aktivitas sembahyang," katanya.